Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mencatat nilai ekspor timah pada September 2019 mengalami penurunan 43,05 persen dan nontimah turun 20,80 persen dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya.

"Ekspor Babel pada September tahun ini turun 39,48 persen dibanding bulan yang sama tahun sebelumnya, karena turunnya ekspor timah dan nontimah," kata Kepala BPS Provinsi Kepulauan Babel, Darwis Sitorus di Pangkalpinang, Jumat.

Ia mengatakan nilai ekspor Bangka Belitung pada September tahun ini sebesar 110,6 juta dolar ASA (bulan sama tahun sebelumnya 182,8 juta dolar AS). Dibanding bulan sebelumnya, nilai ekspor September 2019 naik sebesar 12,74 persen.

"Peningkatan nilai ekspor didukung oleh naiknya ekspor nontimah sebanyak lima kali lipat dibanding bulan sebelumnya. Peran nontimah selama Januari-September 2019 mencapai 19,51 persen," katanya.

Sebaliknya, dibanding bulan sebelumnya, ekspor timah mengalami penurunan 6,65 persen. Namun demikian, peran timah masih mendominasi ekspor hingga triwulan 3 tahun 2019 sebesar 80,49 persen.

Menurut dia Singapura masih menjadi negara tujuan utama ekspor timah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Sekitar 54,19 persen ekspor timah pada Januari-September 2019 dikirim ke Negeri Singa Putih ini.

"Jika dibanding Januari-September 2018, ekspor timah ke Singapura pada tahun ini meningkat sekitar 56,28 persen," katanya.

Selanjutnya, ekspor timah ke India, Jepang, Korea Selatan dan Belanda berada dalam lima negara tujuan utama ekspor timah pada Januari-September 2019.

"Peran keempat negara berkisar antara 4,68 persen hingga 13,22 persen. Maka, lima negara utama tujuan ekspor timah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berperan sebesar 89,27 persen," ujarnya.

Ia menambahkan ekspor nontimah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Januari-September 2019 didominasi oleh lemak dan minyak hewan/nabati (HS 15). Nilai ekspor lemak dan minyak hewan/nabati akumulasi hingga September 2019 menjadi 95,1 juta dolar atau 45,17 persen dari jumlah ekspor nontimah daerah ini.

"Nilai ini menurun sebesar 12 persen dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya," katanya. 

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019