Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengimbau warga mewaspadai penyakit kaki gajak yang rawan mewabah saat terjadi perubahan iklim dari musim kemarau ke musim hujan.
"Penyakit kaki gajah itu dibawa oleh nyamuk yang muncul saat terjadi pancaroba, kemungkinan peralihan musim terjadi pada Desember 2019 maka warga diminta waspada," kata Kepala Dinas Kesehatan Bangka Tengah, dr Bahrun R Siregar di Koba, Minggu.
Ia menjelaskan, Bangka Tengah berdasarkan data terakhir pada September 2019 tidak ditemukan kasus baru warga yang terjangkit penyakit kaki gajah.
"Memang ada 13 kasus yang terdata, tetapi itu kasus lama yang terjadi tahun sebelumnya sementara tahun ini dinyatakan nihil," ujarnya.
Ia menjelaskan, 13 kasus penyakit kaki gajah tersebut dengan rincian sebanyak delapan kasus di Kecamatan Sungaiselan, empat kasus di Lubuk Besar dan satu kasus di Kecamatan Simpangkatis.
"Pencegahan dan penanganan penyakit kaki gajah menjadi kegiatan rutin dari petugas kesehatan kami yang ada di pusat kesehatan masyarakat," ujarnya.
Pihaknya dalam lima tahun terakhir memang sangat konsentrasi menekan angka kasus penyakit kaki gajah atau chikungunya dan hasil setiap tahun terus menurun.
"Tahun ini sesuai data kami dinyatakan nihil penyakit kaki gajah, kecuali kasus lama yang terus dilakukan penanganan sampai sekarang," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019
"Penyakit kaki gajah itu dibawa oleh nyamuk yang muncul saat terjadi pancaroba, kemungkinan peralihan musim terjadi pada Desember 2019 maka warga diminta waspada," kata Kepala Dinas Kesehatan Bangka Tengah, dr Bahrun R Siregar di Koba, Minggu.
Ia menjelaskan, Bangka Tengah berdasarkan data terakhir pada September 2019 tidak ditemukan kasus baru warga yang terjangkit penyakit kaki gajah.
"Memang ada 13 kasus yang terdata, tetapi itu kasus lama yang terjadi tahun sebelumnya sementara tahun ini dinyatakan nihil," ujarnya.
Ia menjelaskan, 13 kasus penyakit kaki gajah tersebut dengan rincian sebanyak delapan kasus di Kecamatan Sungaiselan, empat kasus di Lubuk Besar dan satu kasus di Kecamatan Simpangkatis.
"Pencegahan dan penanganan penyakit kaki gajah menjadi kegiatan rutin dari petugas kesehatan kami yang ada di pusat kesehatan masyarakat," ujarnya.
Pihaknya dalam lima tahun terakhir memang sangat konsentrasi menekan angka kasus penyakit kaki gajah atau chikungunya dan hasil setiap tahun terus menurun.
"Tahun ini sesuai data kami dinyatakan nihil penyakit kaki gajah, kecuali kasus lama yang terus dilakukan penanganan sampai sekarang," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019