Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyebutkan 30 persen dari 1,223 juta penduduk di provinsi penghasil bijih timah itu mengalami obesitas atau kegemukan, karena pola hidup yang tidak sehat.

"Pemicu utama obesitas di Bangka Belitung ini, karena penderita kurang gerak," kata Kepala Dinkes Provinsi Kepulauan Babel Mulyono Susanto usai memperingati Hari Kesehatan Nasional di Pangkalpinang, Selasa.

Ia mengatakan pemicu meningkatnya kasus obesitas ini banyak faktor, namun yang jelas masyarakat kurang melakukan aktivitas fisik, seperti berolahraga, pola makan tidak sehat dan lainnya.

"Kami berusaha untuk menekan obsitas ini, karena penyakit ini berisiko dan memicu penyakit berbahaya lainnya yang mengakibatkan kematian," katanya.

Menurut dia untuk menekan obesitas ini, masyarakat harus beraktivitas fisik, berolahraga dan mengatur pola makan yang sehat, karena penyakit hilang jika peredaran darah lancar.

"Dengan berolahraga denyut jantung lebih teratur, aliran darah lancar dan lainnya, sehingga masyarakat terhindar dari obsitas dan penyakit tidak menular lainnya, seperti jantung, hipertensi dan lainnya," katanya.

Oleh karena itu, Dinkes Provinsi Kepulauan Babel telah menggalakkan gerakan antiobsitas, dengan menggelar berbagai olahraga guna menurunkan berat badan.

"Jangan sampai gemuk, apabila sudah gemuk maka gerakan orang tersebut akan berbeda dengan orang berbadan ideal. Oleh karena itu, kita wajib untuk mencegah kegemukan ini," ujarnya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019