BPJS Kesehatan Cabang Pangkalpinang, menggelar media gathering dalam rangka menyosialisasikan program Jaminan Kesehatan Nasional Kartu Indonesia Sehat (JKN-KIS) Goes to Customer.
Kepala Kantor BPJS Kesehatan Cabang Pangkalpinang, Angga Firdauzie, Selasa, mengatakan kegiatan tersebut dilaksanakan untuk mendiskusikan beberapa masalah terkait pelaksanaan jaminan kesehatan.
"Kami sebagai organisasi penjamin kesehatan punya kewajiban tentang pelaksanaan JKN ini. Selain itu, kami juga meminta bantuan kepada media untuk turut menyampaikan informasi terkait JKN kepada masyarakat," ujarnya.
Ia mengatakan bahwa pemberian jaminan kesehatan telah diamanatkan UUD, karena negara mempunyai tujuan dalam mensejahterakan rakyat yang telah diatur dalam UU Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional.
"Sistem jaminan nasional ini baru terlaksana di Indonesia pada 2014, di mana sifat kepesertaannya wajib. Semua masyarakat harus terdaftar baik yang menerima resiko maupun tidak memiliki resiko," katanya.
Ia berharap melalui kegiatan ini, masyarakat bisa mendapat informasi bahwa kepesertaan BPJS Kesehatan sifatnya gotong royong, di mana yang peserta yang sehat membantu yang sakit.
"Misalnya untuk satu pasien diabetes dibantu oleh 80 peserta yang sehat, sehingga banyak orang yang terbantu dengan mengikuti kepesertaan BPJS kesehatan ini," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019
Kepala Kantor BPJS Kesehatan Cabang Pangkalpinang, Angga Firdauzie, Selasa, mengatakan kegiatan tersebut dilaksanakan untuk mendiskusikan beberapa masalah terkait pelaksanaan jaminan kesehatan.
"Kami sebagai organisasi penjamin kesehatan punya kewajiban tentang pelaksanaan JKN ini. Selain itu, kami juga meminta bantuan kepada media untuk turut menyampaikan informasi terkait JKN kepada masyarakat," ujarnya.
Ia mengatakan bahwa pemberian jaminan kesehatan telah diamanatkan UUD, karena negara mempunyai tujuan dalam mensejahterakan rakyat yang telah diatur dalam UU Nomor 40 Tahun 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional.
"Sistem jaminan nasional ini baru terlaksana di Indonesia pada 2014, di mana sifat kepesertaannya wajib. Semua masyarakat harus terdaftar baik yang menerima resiko maupun tidak memiliki resiko," katanya.
Ia berharap melalui kegiatan ini, masyarakat bisa mendapat informasi bahwa kepesertaan BPJS Kesehatan sifatnya gotong royong, di mana yang peserta yang sehat membantu yang sakit.
"Misalnya untuk satu pasien diabetes dibantu oleh 80 peserta yang sehat, sehingga banyak orang yang terbantu dengan mengikuti kepesertaan BPJS kesehatan ini," katanya.
Editor : Adhitya SM
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019