Pangkalpinang (ANTARA) - Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Kesehatan Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menguatkan sinergi bersama pemangku kepentingan lain untuk bersama-sama meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.
"Hari ini kita laksanakan sosialisasi dan evaluasi kebijakan tahun 2024 bersama perwakilan fasilitas kesehatan dengan fokus pada efisiensi anggaran kesehatan dan peningkatan kualitas layanan, khususnya di tingkat fasilitas kesehatan primer," kata Kepala BPJS Kesehatan Cabang Pangkalpinang Aswalmi Gusmita di Pangkalpinang, Selasa.
Menurut dia, peningkatan sinergisitas bersama pemangku kepentingan terkait lainnya penting dilakukan untuk mencapai tujuan bersama dalam menjaga kesehatan masyarakat yang beriringan dengan peningkatan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat.
Berdasarkan data sejak Januari sampai Agustus 2025, kata dia, sudah diterbitkan sekitar 600.000 Surat Eligibilitas Peserta (SEP). Hal ini menggambarkan jumlah layanan yang sudah diberikan kepada masyarakat.
"Kami berharap 600.000 pelayanan yang telah diberikan tidak hilang begitu saja, kami juga mengajak fasilitas kesehatan menyebarkan testimoni positif dari masyarakat yang telah menerima pelayanan di rumah sakit masing-masing, guna menghilangkan sentimen negatif terhadap pelayanan kesehatan," katanya.
Ia mengimbau agar informasi mengenai tidak adanya pembatasan hari rawat pasien disosialisasikan kepada masyarakat, karena sampai saat ni masih banyak informasi yang beredar mengenai pembatasan tersebut, padahal ada juga pasien yang dirawat sampai dua bulan.
Ia mengajak fasilitas kesehatan tidak khawatir kehilangan pasien jika masyarakat menjadi lebih sehat, namun justru fasilitas kesehatan itu dapat mengembangkan layanan promotif dan preventif sebagai bagian dari model bisnis baru.
Kepala Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung dr. Andri Nurtito mengatakan perlunya efisiensi anggaran kesehatan.
Menurut dia, biaya jaminan kesehatan melalui BPJS Kesehatan masih relatif besar dan hal ini bisa ditekan melalui penguatan pelayanan promotif dan preventif di tingkat fasilitas kesehatan primer.
"Apabila pelayanan promotif dan preventif maksimal, maka secara langsung maupun tidak langsung akan mengakibatkan penurunan biaya kesehatan," ujarnya.
Ia mengatakan kesadaran masyarakat untuk melakukan deteksi dini kesehatan masih rendah dan saat ini tercatat kurang dari 15 persen masyarakat yang memanfaatkan pemeriksaan kesehatan gratis.
"Sebagian besar warga datang ke fasilitas kesehatan saat sudah sakit, padahal deteksi dini jauh lebih murah dan efisien," katanya.
BPJS Pangkalpinang kuatkan sinergi tingkatkan kualitas kesehatan
Selasa, 23 September 2025 19:23 WIB
