Tokoh masyarakat di Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berharap PT Timah Tbk dan pemerintah daerah menjadikan kapal keruk untuk dijadikan ikon atau ciri khas Pulau Bangka, agar sejarah penambangan di pulau penghasil bijih timah selalu diingat oleh generasi penerus daerah ini.

"Kami berharap kapal keruk penambangan bijih timah dijadikan ikon Pulau Bangka dan Belitung," kata tokoh masyarakat Babel, Agus Adaw di Pangkalpinang, Rabu.

Ia mengatakan saat ini kapal-kapal keruk ini dipotong-potong dan seakan tidak berharga dan memiliki sejarah penambangan bijih timah di Pulau Bangka dan Belitung, sehingga ini akan menghilangkan sejarah penting kota dan pulau timah ini.

"Kapal keruk ini dijadikan ikon dan diletakkan di pantai, biar anak cucu negeri ini bisa melihat langsung kapal keruk tambang bjih timah pada zaman penjajahan itu," ujar Agus Adaw merupakan salah seorang pendiri Provinsi Kepulauan Bangka Belitung itu.

Menurut dia saat ini sebagian besar bangkai kapal keruk dikiloan, dipotong-potong dan seakan tidak memiliki sejarah penting dalam perjalanan masyarakat pulau penghasil timah nomor dua terbesar dunia ini.

"Dengan dijadikannya kapal keruk sebagai ikon daerah, tentu juga dapat menjadi daya tarik tersendiri dalam mendatangkan wisatawan ke negeri serumpun sebalai ini," katanya.

Ia menambahkan kapal keruk ini tidak hanya sekedar dipajang di pantai, tetapi juga dapat dijadikan museum mini, perpustakaan dan restoran yang unik bernilai sejarah tinggi.

"Di dalam kapal keruk ini dapat dipajang foto-foto sejarah, buku sejarah penambangan bijih timah ini, sehingga para pengunjung dapat merasakan nuansa yang berbeda dan ingin berkunjung ke kapal keruk tersebut," katanya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019