Ketua DPRD Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Ansori mengatakan kelangkaan elpiji subsidi kapasitas tiga kilogram di daerah itu, disebabkan pengangkutan dari Pangkalpinang tertunda.

"Kelangkaan gas bersubsidi tersebut dikarenakan tertundanya pengiriman karena ada aturan pengiriman gas elpiji harus menggunakan kapal besi tidak boleh kapal kayu," katanya di Tanjung Pandan, Kamis,  usai menggelar rapat dengan agen serta distributor penjualan gas elpiji bersubsidi di daerah itu.

"Namun ada kebijakan kembali dari KSOP Pangkal Balam diperbolehkan untuk mengirim menggunakan kapal kayu hingga 31 Desember 2018," ujarnya.

Menurut dia, ketersediaan elpiji tiga kilogram di daerah itu kini berangsur normal dan mulai merata. "Laporan dari agen distribusi mulai merata dan menyebar serta dijual sesuai HET," ujarnya.

Sementara itu, petugas lalu lintas angkutan laut KSOP Tanjung Pandan, Iswandi mengatakan pengangkutan dan aktivias bongkar muat elpiji di pelabuhan berjalan lancar.

"Tetap seperti biasa dan normal karena sudah ada pembicaraan Bupati Belitung sudah berkirim surat ke KSOP Pangkal Balam dan diperbolehkan mengirim menggunakan kapal kayu hingga 31 Desember," ujarnya.

Ia menjelaskan, kebijakan larangan pengiriman elpiji menggunakan kapal kayu tersebut  mempertimbangkan aspek keselamatan pelayaran.

"Itu adalah kebijakan dari Pelabuhan Pangkal Balam selaku pelabuhan muat kalau Tanjung Pandan adalah pelabuhan penerima," katanya.

Pewarta: Apriliansyah

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019