Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung membangun bendungan atau dam untuk mengendalikan banjir yang sering terjadi di Mentok.
"Pembangunan dam saat ini sudah hampir selesai, kami berharap keberadaan bangunan itu menjadi solusi dalam mengatasi banjir," kata Bupati Bangka Barat, Markus di Mentok, Jumat.
Keberadaan cekdam yang berada di Kampung Ciulong tersebut merupakan salah satu upaya nyata pemerintah dalam pembangunan infrastruktur yang dapat menahan dan mengatur debit air yang diharapkan bermanfaat untuk masyarakat.
Saat ini pembangunan dam sudah hampir rampung dan ditargetkan selesai pada akhir Desember 2019 agar bisa segera difungsikan karena hujan sudah mulai meningkat.
"Kami harapkan permasalahan banjir yang sering terjadi di Mentok bisa diatasi, minimal berkurang," katanya.
Selain membangun dam pengendali banjir, pihaknya juga merencanakan untuk segera melakukan normalisasi Sungai Ciulong yang diyakini akan memberi manfaat besar kepada masyarakat.
Dengan keberadaan dam tersebut difungsikan untuk menahan sedimen agar tidak turun ke jembatan yang ada di muara sungai sehingga air tidak meluap saat terjadi hujan lebat.
"Kita siapkan anggaran pemeliharaan untuk pengerukan sedimentasi, masyarakat diharapkan mendukung upaya tersebut ," katanya.
Ia menjelaskan, pembangunan cekdam senilai Rp9,6 miliar tersebut dibiayai menggunakan APBD kabupaten ditambah Rp2,5 miliar dari dana perbantuan yang dimanfaatkan untuk pembangunan dinding penahan sungai atau talud.
"Tahun depan Pemprov Babel akan membantu Rp12 miliar untuk pembangunan kolam retensi yang diharapkan mampu mengatasi permasalahan banjir di Kampung Ulu dan Teluk Rubiah, Mentok," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019
"Pembangunan dam saat ini sudah hampir selesai, kami berharap keberadaan bangunan itu menjadi solusi dalam mengatasi banjir," kata Bupati Bangka Barat, Markus di Mentok, Jumat.
Keberadaan cekdam yang berada di Kampung Ciulong tersebut merupakan salah satu upaya nyata pemerintah dalam pembangunan infrastruktur yang dapat menahan dan mengatur debit air yang diharapkan bermanfaat untuk masyarakat.
Saat ini pembangunan dam sudah hampir rampung dan ditargetkan selesai pada akhir Desember 2019 agar bisa segera difungsikan karena hujan sudah mulai meningkat.
"Kami harapkan permasalahan banjir yang sering terjadi di Mentok bisa diatasi, minimal berkurang," katanya.
Selain membangun dam pengendali banjir, pihaknya juga merencanakan untuk segera melakukan normalisasi Sungai Ciulong yang diyakini akan memberi manfaat besar kepada masyarakat.
Dengan keberadaan dam tersebut difungsikan untuk menahan sedimen agar tidak turun ke jembatan yang ada di muara sungai sehingga air tidak meluap saat terjadi hujan lebat.
"Kita siapkan anggaran pemeliharaan untuk pengerukan sedimentasi, masyarakat diharapkan mendukung upaya tersebut ," katanya.
Ia menjelaskan, pembangunan cekdam senilai Rp9,6 miliar tersebut dibiayai menggunakan APBD kabupaten ditambah Rp2,5 miliar dari dana perbantuan yang dimanfaatkan untuk pembangunan dinding penahan sungai atau talud.
"Tahun depan Pemprov Babel akan membantu Rp12 miliar untuk pembangunan kolam retensi yang diharapkan mampu mengatasi permasalahan banjir di Kampung Ulu dan Teluk Rubiah, Mentok," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2019