Gubernur Kepulauan Bangka Belitung, Erzaldi Rosman Djohan bersama Forkominda menggunakan jetski memantau alur pelayaran kapal nelayan, sebagai langkah awal mempercepat permasalahan penyempitan di pelabuhan pendaratan ikan daerah itu.
"Kita berharap tahun ini masalah penyempitan alur kapal nelayan dapat terselesaikan," kata Erzaldi Rosman Djohan di Pangkalpinang, Selasa.
Gubernur Kepulauan Babel didampingi Ketua TP PKK Babel, Melati Erzaldi, Kepala Kepolisian Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Brigjen Anang Syarif Hidayat dan Komandan Lanal, Letkol Laut (T), Dudik Kuswoyo serta Forkominda lainnya menggunakan jetski memantau Kawasan Pantai Pan Semujur, Desa Tanjung Gunung, Kecamatan Pangkalan Baru, Kabupaten Bangka Tengah, menyusuri alur Pelabuhan Pangkal Balam, Pangkalpinang, Batu Rusa dan berakhir di Kawasan Pantai Indah Batu Bedaun.
Pada pemantauan di jalur laut itu, Gubernur Erzaldi Rosman beserta rombongan menyempatkan singgah di Alur Muara Jelitik sebagai jalur keluar masuk kapal para nelayan di kawasan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Sungailiat.
"Kita ingin melihat secara langsung mengenai rencana kemitraan baru sekaligus mengonsolidasikan kegiatan dari Satker PUPR dan Satker PPN Babel beserta mitranya, sehingga persoalan penyempitan muara kapal nelayan khususnya di Desa Jelitik ini bisa terselesaikan," ujarnya.
Menurut dia penyempitan alur kapal nelayan Desa Jelitik ini belum dapat dilaksanakan karena, selama ini belum dapat terkonsolidasikan antara pemerintah pusat, daerah, baik provinsi maupun kabupaten, serta Kementerian PU/PR dan Kelautan Perikanan.
"Kegiatan pemantauan ini sebagai sebagai tindak lanjut kunjungan Menteri Kelautan beberapa waktu lalu. Tahun ini diharapkan dapat memperkuat lagi koordinasi antara beberapa lembaga terkait, sehingga permasalahan penyempitan alur kapal ini cepat terselesaikan," katanya.
Ia menambahkan pemantauan melalui jalur laut menggunakan jetski ini selain ajang silaturahmi bersama Forkopimda, tetapi juga untuk menguji ketahanan fisik.
"Untuk mengendarai jetski, bukan hanya dibutuhkan kemampuan menarik gas saja, tetapi lebih daripada itu, dibutuhkan strategi dan akselerasi untuk melawan arus air laut yang deras serta keseimbangan yang baik. Yang paling penting adalah daya tahan tubuh yang prima," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020
"Kita berharap tahun ini masalah penyempitan alur kapal nelayan dapat terselesaikan," kata Erzaldi Rosman Djohan di Pangkalpinang, Selasa.
Gubernur Kepulauan Babel didampingi Ketua TP PKK Babel, Melati Erzaldi, Kepala Kepolisian Daerah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Brigjen Anang Syarif Hidayat dan Komandan Lanal, Letkol Laut (T), Dudik Kuswoyo serta Forkominda lainnya menggunakan jetski memantau Kawasan Pantai Pan Semujur, Desa Tanjung Gunung, Kecamatan Pangkalan Baru, Kabupaten Bangka Tengah, menyusuri alur Pelabuhan Pangkal Balam, Pangkalpinang, Batu Rusa dan berakhir di Kawasan Pantai Indah Batu Bedaun.
Pada pemantauan di jalur laut itu, Gubernur Erzaldi Rosman beserta rombongan menyempatkan singgah di Alur Muara Jelitik sebagai jalur keluar masuk kapal para nelayan di kawasan Pelabuhan Perikanan Nusantara (PPN) Sungailiat.
"Kita ingin melihat secara langsung mengenai rencana kemitraan baru sekaligus mengonsolidasikan kegiatan dari Satker PUPR dan Satker PPN Babel beserta mitranya, sehingga persoalan penyempitan muara kapal nelayan khususnya di Desa Jelitik ini bisa terselesaikan," ujarnya.
Menurut dia penyempitan alur kapal nelayan Desa Jelitik ini belum dapat dilaksanakan karena, selama ini belum dapat terkonsolidasikan antara pemerintah pusat, daerah, baik provinsi maupun kabupaten, serta Kementerian PU/PR dan Kelautan Perikanan.
"Kegiatan pemantauan ini sebagai sebagai tindak lanjut kunjungan Menteri Kelautan beberapa waktu lalu. Tahun ini diharapkan dapat memperkuat lagi koordinasi antara beberapa lembaga terkait, sehingga permasalahan penyempitan alur kapal ini cepat terselesaikan," katanya.
Ia menambahkan pemantauan melalui jalur laut menggunakan jetski ini selain ajang silaturahmi bersama Forkopimda, tetapi juga untuk menguji ketahanan fisik.
"Untuk mengendarai jetski, bukan hanya dibutuhkan kemampuan menarik gas saja, tetapi lebih daripada itu, dibutuhkan strategi dan akselerasi untuk melawan arus air laut yang deras serta keseimbangan yang baik. Yang paling penting adalah daya tahan tubuh yang prima," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020