Bupati Bangka Mulkan memantau operasional sistem penanganan limbah PT BAA, yang selama ini dikeluhkan masyarakat karena menimbulkan bau tidak sedap di sekitar perusahaan itu.

"Kami sengaja turun ke lapangan untuk memantau langsung sistem penanganan limbah pabrik pengolahan ubi casesa oleh PT BAA, yang mengakibatkan bauk tidak sedap selama beberapa bulan," kata Mulkan di Sungailiat, Kamis.

Menurut dia, hasil pantauan di lapangan diketahui bahwa pihak perusahaan swasta tersebut sudah berupaya seoptimal mungkin dalam menangani persoalan limbah dari olahan ubi sehingga diketahui sudah mencapai 90 persen tingkat keberhasilannya.

"Kita menginginkan ke depannya tidak lagi muncul masalah limbah dari PT BAA karena selain masyarakat di sekitar perusahaan merasa terganggu, pihak perusahaan juga merasa tidak nyaman," kata dia.
 
Bupati Bangka Mulkan melihat sistem pengolahan limbah PT BAA di Kabupaten Bangka, Kepulauan Banga Belitung, Kamis (13/2/2020). ANTARA/Kasmono


Pada kesempatan itu, ia juga menyampaikan harapan pemerintah daerah setempat terkait dengan investasi yang dilakukan pihak swasta di daerah itu agar berjalan lancar dan nyaman sehingga mendukung peningkatan kesejahteraan masyarakat.

"Bagi masyarakat petani terus melakukan penanaman ubi cacesa sebagai bahan baku tepung tapioka karena waktu pemeliharaan dianggap cukup singkat dan harga jualnya saat ini relatif tinggi," katanya.

Pemerintah daerah setempat tetap mendorong petani menanam ubi cacesa untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.

Begitu pula, kata dia, petani lainnya yang mengembangkan jenis komoditi berbeda agar tetap berjalan secara kontinyu.

Pewarta: Kasmono

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020