Badan Pusat Statistik Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencatat nilai impor Babel pada Maret 2020 sebesar 0,3 juta dolar Amerika Serikat atau turun 84,12 persen dibandingkan bulan yang sama tahun sebelumnya, karena dampak pendemi COVID-19.

"Selama pendemi virus Corona ini, impor migas dan nonmigas mengalami penurunan yang cukup drastis," kata Kepala BPS Provinsi Kepulauan Babel, Dwi Retno Wilujeng Wahyu Utami di Pangkalpinang, Selasa.

Ia mengatakan apabila dibandingkan impor Februari 2020, maka nilai impor Maret tahun ini juga mengalami penurunan sebesar 83,07 persen. Dengan demikian, jumlah nilai impor selama Januari - Maret 2020 mencapai 3,09 juta dolar AS.

Baca juga: Wisatawan menginap di hotel Babel turun 30,48 persen

"Impor selama Januari - Maret 2020 masih didominasi nonmigas sebesar 73,05 persen," ujarnya.

Menurut dia periode Januari - Maret 2020, impor nonmigas menurun 26,42 persen dibanding periode yang sama tahun sebelummya. Demikian juga impor migas
turun 16,13 persen. Namun, tidak ada impor migas ke Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada bulan Maret 2020.

"Impor nonmigas didominasi oleh bahan bakar mineral (HS 27) berupa antrasit. Sekitar 50,62 persen (US$1,14 juta) impor nonmigas
Kepulauan Bangka Belitung merupakan golongan ini," katanya.

Selanjutnya, impor pupuk sebesar 784,54 ribu dolar  (34,71 persen), mesin-mesin/pesawat mekanik 217,38 ribu dolar berperan sebesar 9,62 persen, produk keramik 3,81 persen dan produk plastik dan barang dari plastik 0,65 persen.

"Peran lima golongan barang tersebut terhadap impor nonmigas Kepulauan Bangka Belitung sebesar 99,41 persen," katanya.

Ia menambahkan Vietnam menduduki peringkat pertama dalam peran impor Provinsi Kepulauan Bangka Belitung Januari-Maret 2020. Selama triwulan pertama ini, nilai impor dari Vietnam sebesar 1,14 juta dolar atau berperan 36,98 persen.

Selanjutnya, Malaysia turun ke peringkat kedua dalam peran impor Provinsi Kepulauan Bangka Belitung. Nilai impor dari Malaysia pada Januari-Maret 2020 sebesar 990,6 ribu dolar atau berperan 32,01 persen. Singapura, Tiongkok, dan Hongkong menempati posisi ketiga hingga kelima secara berurutan.

"Peran nilai impor selama Januari-Maret 2020 dari kelima negara asal impor ke Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mencapai 100 persen," katanya. 

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020