Koba (Antara Babel) - Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Bangka Belitung akan diproyeksikan menjadi sentra produksi benih ikan air tawar, karena memiliki sejumlah kelompok pembudidaya yang sudah mandiri dan kamampuan diseminasi teknologi budidaya perikanan yang baik.

"Kami memiliki sekitar 14 kelompok pembudidaya yang sudah berkembang dengan baik di masyarakat dan tenaga penyuluh yang memiliki kemampuan di bidangnya," kata Kepala Balai Benih Ikan pada Dinas Kelautan dan Perikanan Bangka Tengah, Hermanto di Koba, Kamis.

Ia menjelaskan, para pembudidaya dan tenaga penyuluh terus diperkenalkan diseminasi teknologi budidaya perikanan yang baik sehingga pembudidayaan ikan air tawar bisa dilakukan secara profesional.

"Kami dalam beberapa hari ini mengundang sekitar 15 perwakilan kelompok pembudidaya ikan air tawar dan sejumlah penyuluh perikanan mengikuti seminar untuk meningkatkan kemampuan teknis mereka dalam pembudidayaan ikan," ujarnya.

Ia mengatakan, melalui kegiatan diseminasi teknologi tersebut maka para pembudidaya dan penyuluh bisa memperoleh informasi, timbul kesadaran, menerima, dan akhirnya memanfaatkan informasi tersebut.

"Kegiatan ini sangat penting untuk terus mengembangkan wawasan pembudidaya, sekaligus menjawab keluhan dan kendala mereka dalam menjalankan usaha tersebut," ujarnya.

Ia menyatakan, saat ini BBI menyediakan ratusan ribu benih ikan air tawar terutama bibit lele yang berikan kepada para kelompok pembudidaya yang sudah berkembang dengan baik di masyarakat.

"Kami terus memantau perkembangan sejumlah kelompok pembudidaya tersebut melalui tenaga penyuluh, sejauh ini mereka sudah berjalan dengan baik dan terus dibimbing para tenaga penyuluh," ujarnya.

Menurut dia, pembudidayaan ikan air tawar yang banyak berkembang di masyarakat adalah ikan lele karena permintaan lumayan tinggi dan bahkan sebagian kelompok pembudidaya sudah memiliki pelanggan tetap.

"Kelompok pembudidaya ikan lele ini rata-rata sudah profesional, bahkan mereka melakukan pemijahan lele sendiri sehingga tidak perlu lagi membeli bibit yang membutuhkan biaya tinggi," ujarnya.

Pewarta: Oleh Ahmadi

Editor : Aprionis


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2014