Pangkalpinang, 23/10 (ANTARA Babel) - Sulima Energy Ltd., perusahaan asal Inggris yang bergerak di bidang industri makanan menyatakan siap membeli 25 kontainer lada Bangka dalam jangka satu tahun.
Lada dibeli langsung dari para petani lada putih di Bangka Belitung melalui Koperasi Masyarakat Lada Putih Indonesia (Komlapi) dan Badan Pengelolaan, Pengembangan dan Pemasaran Lada (BP3L) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel).
"Tahap pertama, kami akan membawa sampel lada putih dari Bangka untuk diuji mikrobiologi di laboratorium Eropa, di sana kami akan melihat kandungan minyak dan lain-lain," kata Direktur Sulima Energy Ltd., Joanna Malinowska di Pangkalpinang, Selasa.
Joanna yakin, tes laboratorium akan menunjukkan hasil yang positif. Kalaupun tidak, Sulima Energy akan kembali dan menyampaikan pada para petani apa-apa saja yang perlu mereka perbaiki dari lada mereka.
"Jika proses itu sudah terlewati, maka kami mau membeli lada Bangka hingga 25 kontainer, tapi tentu saja kami membeli secara bertahap karena bisnis memang harus dilakukan setahap demi setahap, tidak bisa serentak," kata Joanna.
Sulima Energy Ltd yang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri makanan memiliki pabrik makanan di Sudan, Perancis dan Polandia.
Perusahaan itu menggunakan lada sebagai bumbu dan pengawet makanan. Untuk itu mereka membutuhkan sekitar 16 kontener setiap tiga bulan. Satu kontener berisi 25 ton lada.
"Kami sangat senang dapat melihat langsung lada Bangka atau Muntok White Pepper di habitat alaminya, di Eropa, lada Bangka sangat terkenal dan berharga, tidak semua orang dapat menikmatinya karena harganya sangat mahal," katanya.
Sementara itu, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Babel, Zakaria Umarhardi, sangat berharap kunjungan perusahaan asal Inggris tersebut mampu membuka peluang investasi perusahaan-perusahaan asing lain.
"Kami sangat berharap nantinya mereka akan membangun pabrik di sini, karena inilah tujuan investasi, awalnya kita melayani apa yang mereka butuhkan, kita tawarkan mereka apa yang mereka mau, dengan begitu mereka tertarik untuk berbisnis dengan kita," kata Zakaria.
Pengusaha yang bergerak di di berbagai bidang seperti pertambangan timah, produsen madu, pengolahan karet, dan pertanian lada itu Selasa melakukan presentasi di depan Direktur Sulima Energy Ltd., Joanna Malinowska, Penasihat Dagang Sulima Energy, Adrian Skelt, dan Daniel Tang selaku penasihat hukum Sulima Energy Ltd.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2012
Lada dibeli langsung dari para petani lada putih di Bangka Belitung melalui Koperasi Masyarakat Lada Putih Indonesia (Komlapi) dan Badan Pengelolaan, Pengembangan dan Pemasaran Lada (BP3L) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung (Babel).
"Tahap pertama, kami akan membawa sampel lada putih dari Bangka untuk diuji mikrobiologi di laboratorium Eropa, di sana kami akan melihat kandungan minyak dan lain-lain," kata Direktur Sulima Energy Ltd., Joanna Malinowska di Pangkalpinang, Selasa.
Joanna yakin, tes laboratorium akan menunjukkan hasil yang positif. Kalaupun tidak, Sulima Energy akan kembali dan menyampaikan pada para petani apa-apa saja yang perlu mereka perbaiki dari lada mereka.
"Jika proses itu sudah terlewati, maka kami mau membeli lada Bangka hingga 25 kontainer, tapi tentu saja kami membeli secara bertahap karena bisnis memang harus dilakukan setahap demi setahap, tidak bisa serentak," kata Joanna.
Sulima Energy Ltd yang merupakan perusahaan yang bergerak di bidang industri makanan memiliki pabrik makanan di Sudan, Perancis dan Polandia.
Perusahaan itu menggunakan lada sebagai bumbu dan pengawet makanan. Untuk itu mereka membutuhkan sekitar 16 kontener setiap tiga bulan. Satu kontener berisi 25 ton lada.
"Kami sangat senang dapat melihat langsung lada Bangka atau Muntok White Pepper di habitat alaminya, di Eropa, lada Bangka sangat terkenal dan berharga, tidak semua orang dapat menikmatinya karena harganya sangat mahal," katanya.
Sementara itu, Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Babel, Zakaria Umarhardi, sangat berharap kunjungan perusahaan asal Inggris tersebut mampu membuka peluang investasi perusahaan-perusahaan asing lain.
"Kami sangat berharap nantinya mereka akan membangun pabrik di sini, karena inilah tujuan investasi, awalnya kita melayani apa yang mereka butuhkan, kita tawarkan mereka apa yang mereka mau, dengan begitu mereka tertarik untuk berbisnis dengan kita," kata Zakaria.
Pengusaha yang bergerak di di berbagai bidang seperti pertambangan timah, produsen madu, pengolahan karet, dan pertanian lada itu Selasa melakukan presentasi di depan Direktur Sulima Energy Ltd., Joanna Malinowska, Penasihat Dagang Sulima Energy, Adrian Skelt, dan Daniel Tang selaku penasihat hukum Sulima Energy Ltd.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2012