Pangkalpinang, (ANTARA Babel) - Badan Koordinasi Penanaman Modal Daerah (BKPMD) Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ingin menghidupkan kembali kawasan industri yang kini belum dikembangkan secara optimal.
"Babel sudah memiliki kawasan industri, tapi sayangnya hingga sekarang kawasan tersebut masih belum dioptimalkan," kata Kepala BKPMD Bangka Belitung, Zakaria Umarhardi, di Pangkalpinang, Rabu.
Zakaria mengatakan, setidaknya kawasan industri harus ada pengelola khusus yang dapat mengembangkan daerah tersebut.
"Kalau sudah ada pengelolanya, maka kawasan industri kita bisa dikembangkan, misalnya mengenai promosi dan ketersediaan listriknya," kata Zakaria.
Sementara, pemerintah daerah tetap mendukung dalam hal akses dan infrastruktur seperti pembuatan jalan menuju kawasan industri.
"Kalau kawasan industri sudah dikelola dengan baik, maka investor pasti banyak yang akan masuk, karena potensi Babel memang besar dalam hal kekayaan alam," katanya.
Ke depan, Zakaria memprediksi, Babel memiliki peluang besar untuk menjadi daerah kawasan industri baru di Indonesia.
"Karena di Pulau Jawa kawasan industri sudah 'overcapacity' dan lokasi kita sangat strategis dengan jalur perdagangan dan pelayaran sehingga memudahkan bisnis," kata dia.
Zakaria mengaku, telah mengajak Himpunan Kawasan Industri Indonesia (HKI) untuk turut mengelola kawasan industri Babel.
"Respon mereka positif karena memang potensi kita besar di sana," katanya.
Selain itu, BKPMD Babel juga ingin menggandeng Disperindag provinsi untuk membicarakan masalah tersebut.
"Kami akan melakukan rapat koordinasi dengan Disperindag untuk membicarakan masalah ini," kata dia.
Saat ini setidaknya ada tujuh titik kawasan industri di Pulau Bangka Belitung yaitu; Kawasan Industri Ketapang Pangkalpinang dengan luas 440 hektare, Kawasan Industri Kec. Muntok seluas 578,74, Kawasan Industri Perikanan Terpadu di Teluk Kelabat seluas 7.500 hektare, Kawasan Industri Jelitik seluas 275 hektare, Kawasan Industri Suge, Desa Pegantungan, Kec. Badau seluas 500 hektare, Kawasan Industri Desa Mangkubang dan Sukamandi, Kec. Manggar seluas 2.500 hektare, dan Kawasan Industri Khusus Perkapalan Lipat Kajang, Kec. Manggar seluas 250 hektare.
Semua masih menunggu tangan-tangan dingin pengelola untuk memajukan kawasan industri tersebut.