Badan Pusat Statistik Provinsi (BPS) Kepulauan Bangka Belitung mencatat nilai ekspor pada Mei 2020 di tengah pendemi COVID-19 sebesar 73,2 juta dolar AS atau naik 2,23 persen jika dibandingkan bulan sebelumnya,.

Kepala BPS Provinsi Kepulauan Babel, Dwi Retno Wilujeng Wahyu Utami di Pangkalpinang, Rabu, mengatakan, kenaikan ekspor itu  karena dipicu meningkatnya ekspor timah olahan d Babel.
 
"Pada Mei tahun ini ekspor timah naik 8,97 persen, sementara nontimah turun 16,41 persen," katanya.

Ia mengatakan, peningkatan nilai ekspor di tengah pendemi COVID-19 itu didorong oleh naiknya ekspor timah, sehingga komoditas itu memiliki peran 80,82 persen terhadap ekspor Babel selama Januari-Mei tahun ini.

"Sebaliknya, nontimah turun 16,41 persen. Peran nontimah periode Januari-Mei 2020 sebesar 19,18 persen," katanya.

Menurut dia, Singapura masih menjadi negara tujuan utama ekspor timah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung yang jumlahnya sekitar 22,44 persen dari ekspor timah pada Januari-Mei 2020.

"Jika dibanding Januari-Mei 2019, ekspor timah ke Singapura pada tahun ini turun sekitar 64,53 persen," ujarnya.

Selanjutnya, Amerika Serikat, Korea Selatan, India dan Tiongkok berada dalam lima negara tujuan utama ekspor timah pada Januari-Mei 2020. Peran keempat negara berkisar antara 11,59 persen hingga14,86 persen. 

"Lima negara utama tujuan ekspor timah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung berperan sebesar 75,73 persen," katanya. 

Menurut dia ekspor nontimah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung pada Januari-Mei 2020 bernilai 91,9 juta dolar AS atau turun 23,53 persen dibanding periode sama tahun sebelumnya.

Malaysia menempati urutan pertama peran ekspor nontimah pada Januari-Mei 2020 dengan nilai 19,4 juta dolar AS. "Peran Malaysia dalam ekspor nontimah sebesar 21,09 persen, dengan golongan barang yang diekspor ke negeri jiran ini berupa lemak dan minyak hewan sebanyak US$11,5 juta, sisanya berupa ikan dan udang dan kaolin," katanya.

Sementara itu, ekspor nontimah ke Myanmar sebesar 15,6 juta dolar AS dengan perannya sebesar 16,97 persen. Golongan barang yang diekspor ke Myanmar seluruhnya berupa lemak dan minyak hewan.

Tiongkok, Singapura, dan Vietnam menempati urutan ketiga, keempat, dan kelima, dengan peran masing-masing 14,48 persen, 11,65 persen, dan 10,68 persen.

"Peran lima negara utama tujuan ekspor nontimah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menjadi 74,86 persen," ujarnya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Irwan Arfa


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020