Terdata seluas 575.3 hektare lahan bekas tambang biji timah di Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, diproyeksikan pemerintah daerah setempat untuk pengembangan pertanian pada sub sektor padi sawah.

"Proyeksi pengembangan budidaya padi sawah di area bekas tambang biji timah yang mencapai seluas 575.3 hektar yang dilakukan bertahap, kedepannya diharapkan mampu mendukung penguatan ketahanan pangan lokal," kata Bupati Bangka, Mulkan di Sungailiat, Selasa.

Cakupan area bekas tambang yang mencapai ratusan hektar tersebut diakui bupati, baru seluas delapan hektar yang berhasil digarap dengan kemampuan produksi mencapai tujuh sampai delapan ton gabah per hektar.

"Lahan bekas tambang yang belum semuanya diberdayakan tersebar disejumlah desa di enam kecamatan di Kabupaten Bangka," jelasnya.

Menurut bupati, untuk memaksimalkanya pengelolaan area lahan persawahan, pihaknya memanfaatkan embung sebagai sumber air baku pertanian maupun  sumber air irigasi tersier.

Pihaknya juga akan membangun infrastruktur irigasi sebagai sarana pendukung utama optimalisasi pengelolaan lahan padi sawah.

"Sektor pertanian menjadi salah satu sektor unggulan selain sektor strategis lainnya karena dapat memberikan konstribusi berkelanjutan," katanya.

Bupati optimis, peluang swasmbada beras lokal dapat tercapai jika sasaran areal lahan bekas tambang biji timah yang kritis tersebut digarap dengan optimal.

"Area bekas tambang tidak hanya dapat dipergunakan sebagai media tanaman padi tetapi juga jenis tanaman lain seperti sayur mayur, buah-buahan serta tanaman bermanfaat lainnya," katanya.
 

Pewarta: Kasmono

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020