Akademisi Ilmu Politik Universitas Bangka Belitung (UBB) Ranto MA mengatakan para peserta Pilkada 2020 memiliki tanggung jawab besar dalam mendongkrak partisipasi pemilih untuk memenuhi target nasional sebesar 77,5 persen.
"Meskipun cukup berat untuk mencapai target tersebut karena pilkada digelar pada masa pandemi COVID-19, namun peserta dan tim sukses memiliki kepentingan memenangkan persaingan, mereka harus mampu meyakinkan dan memastikan pemilih datang mencoblos pada 9 Desember 2020," kata dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UBB Ranto MA di Mentok, Rabu.
Para pasangan peserta Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bangka Barat perlu lebih kreatif, jelas dan lugas dalam menyampaikan visi, misi atau janji politik dengan program realistis sesuai kebutuhan masyarakat saat ini.
Baca juga: Bawaslu bentuk Pondok Cerudik tingkatkan partisipasi pemilih pilkada 2020
"Akan lebih mengena jika janji politik tidak normatif seperti yang disampaikan selama ini, tapi taktis untuk mengatasi permasalahan yang ada di masyarakat," katanya.
Menurut dia, solusi mengatasi keterpurukan ekonomi dampak pandemi COVID-19 bisa menjadi isu kampanye yang baik dan menarik untuk meyakinkan konstituen.
Selain isu program jangka pendek dan jangka empat tahun ke depan, para kandidat juga perlu lebih kreatif dan masif dalam melakukan gerakan kampanye.
Ranto mengatakan sikap kurang peduli masyarakat terhadap Pilkada 2020 bisa disebabkan oleh keterbatasan akses informasi yang disampaikan para kandidat, namun masih ada waktu sekitar 20 hari yang bisa digunakan secara maksimalkan.
"Masih ada kesempatan, jika dilakukan secara terus menerus kami yakin akan sangat berpengaruh terhadap partisipasi pemilih," katanya.
Baca juga: Bawaslu Bangka Barat bentuk forum pengawasan partisipatif
Ia mengharapkan para kandidat dan tim sukses memahami situasi pandemi COVID-19 dengan pengetatan disiplin protokol kesehatan yang sangat berpengaruh terhadap kebiasaan atau budaya masyarakat.
"Jeli dalam menyikapi kebiasaan baru, manfaatkan teknologi, berikan konten kreatif, menarik dan kekinian. Jika masih kampanye dengan pola lama tidak akan berpengaruh," katanya.
Pemerintah, KPU, Bawaslu, media massa, akademisi, dan instansi terkait lainnya sudah bergerak sesuai tugas dan tanggung jawab masing-masing untuk menyosialisasikan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bangka Barat 2020.
"Sekarang tergantung para kandidat, semenarik apa janji politiknya sehingga pemilih perlu datang ke TPS dan merasa penting untuk memilih," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020
"Meskipun cukup berat untuk mencapai target tersebut karena pilkada digelar pada masa pandemi COVID-19, namun peserta dan tim sukses memiliki kepentingan memenangkan persaingan, mereka harus mampu meyakinkan dan memastikan pemilih datang mencoblos pada 9 Desember 2020," kata dosen Fakultas Ilmu Sosial dan Politik UBB Ranto MA di Mentok, Rabu.
Para pasangan peserta Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bangka Barat perlu lebih kreatif, jelas dan lugas dalam menyampaikan visi, misi atau janji politik dengan program realistis sesuai kebutuhan masyarakat saat ini.
Baca juga: Bawaslu bentuk Pondok Cerudik tingkatkan partisipasi pemilih pilkada 2020
"Akan lebih mengena jika janji politik tidak normatif seperti yang disampaikan selama ini, tapi taktis untuk mengatasi permasalahan yang ada di masyarakat," katanya.
Menurut dia, solusi mengatasi keterpurukan ekonomi dampak pandemi COVID-19 bisa menjadi isu kampanye yang baik dan menarik untuk meyakinkan konstituen.
Selain isu program jangka pendek dan jangka empat tahun ke depan, para kandidat juga perlu lebih kreatif dan masif dalam melakukan gerakan kampanye.
Ranto mengatakan sikap kurang peduli masyarakat terhadap Pilkada 2020 bisa disebabkan oleh keterbatasan akses informasi yang disampaikan para kandidat, namun masih ada waktu sekitar 20 hari yang bisa digunakan secara maksimalkan.
"Masih ada kesempatan, jika dilakukan secara terus menerus kami yakin akan sangat berpengaruh terhadap partisipasi pemilih," katanya.
Baca juga: Bawaslu Bangka Barat bentuk forum pengawasan partisipatif
Ia mengharapkan para kandidat dan tim sukses memahami situasi pandemi COVID-19 dengan pengetatan disiplin protokol kesehatan yang sangat berpengaruh terhadap kebiasaan atau budaya masyarakat.
"Jeli dalam menyikapi kebiasaan baru, manfaatkan teknologi, berikan konten kreatif, menarik dan kekinian. Jika masih kampanye dengan pola lama tidak akan berpengaruh," katanya.
Pemerintah, KPU, Bawaslu, media massa, akademisi, dan instansi terkait lainnya sudah bergerak sesuai tugas dan tanggung jawab masing-masing untuk menyosialisasikan Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Bangka Barat 2020.
"Sekarang tergantung para kandidat, semenarik apa janji politiknya sehingga pemilih perlu datang ke TPS dan merasa penting untuk memilih," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020