Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mendorong para pelaku industri kecil dan menengah (IKM) memperluas pemasaran dengan memanfaatkan media dalam jaringan (daring).
"Media daring memiliki kelebihan dan memudahkan membuka peluang pasar yang semakin luas, tidak hanya sebatas dalam daerah seperti yang terjadi selama ini," kata Kepala Bidang Industri Dinas Koperasi UMKM dan Perindustrian kabupaten Bangka Barat Agus Setyadi di Mentok, Selasa.
Menurut dia, sampai saat ini jumlah pelaku IKM yang sudah memanfaatkan layanan pemasaran daring, seperti lazada, shopee, tokopedia dan lainnya di daerah itu masih kurang dari 10 persen dari jumlah keseluruhan 2.899 pelaku IKM.
"Sebagian besar masih menggunakan pemasaran tradisional, untuk yang sudah memanfaatkan media sosial seperti grup WA, instagram dan facebook sekitar 25 persen," katanya.
Untuk meningkatkan pemasaran, Pemkab Bangka Barat akan terus melakukan pendampingan, membantu layanan desain produk dan kemasan agar mampu bersaing di pasar regional dan nasional.
Menurut dia, berbagai upaya yang sudah dilakukan selama ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas berbagai produk lokal sekaligus meningkatkan jumlah pelaku IKM di daerah itu.
Pada 2020, jumlah pelaku IKM mengalami peningkatan sebanyak 5,27 persen dari tahun sebelumnya atau dari 2.754 pada 2019 menjadi 2.899 pelaku.
Sebanyak 2.889 pelaku IKM dengan 52 ragam usaha tersebut terdapat di Kecamatan Mentok sebanyak 636 unit, Simpangteritip 392 unit, Jebus 395 unit, Parittiga 420 unit, Kelapa 663 unit dan di Kecamatan Tempilang 393 unit.
"Pertumbuhan IKM akan terus diperhatikan dengan pendampingan dan pembinaan agar ke depan semakin berkembang," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020
"Media daring memiliki kelebihan dan memudahkan membuka peluang pasar yang semakin luas, tidak hanya sebatas dalam daerah seperti yang terjadi selama ini," kata Kepala Bidang Industri Dinas Koperasi UMKM dan Perindustrian kabupaten Bangka Barat Agus Setyadi di Mentok, Selasa.
Menurut dia, sampai saat ini jumlah pelaku IKM yang sudah memanfaatkan layanan pemasaran daring, seperti lazada, shopee, tokopedia dan lainnya di daerah itu masih kurang dari 10 persen dari jumlah keseluruhan 2.899 pelaku IKM.
"Sebagian besar masih menggunakan pemasaran tradisional, untuk yang sudah memanfaatkan media sosial seperti grup WA, instagram dan facebook sekitar 25 persen," katanya.
Untuk meningkatkan pemasaran, Pemkab Bangka Barat akan terus melakukan pendampingan, membantu layanan desain produk dan kemasan agar mampu bersaing di pasar regional dan nasional.
Menurut dia, berbagai upaya yang sudah dilakukan selama ini diharapkan mampu meningkatkan kualitas berbagai produk lokal sekaligus meningkatkan jumlah pelaku IKM di daerah itu.
Pada 2020, jumlah pelaku IKM mengalami peningkatan sebanyak 5,27 persen dari tahun sebelumnya atau dari 2.754 pada 2019 menjadi 2.899 pelaku.
Sebanyak 2.889 pelaku IKM dengan 52 ragam usaha tersebut terdapat di Kecamatan Mentok sebanyak 636 unit, Simpangteritip 392 unit, Jebus 395 unit, Parittiga 420 unit, Kelapa 663 unit dan di Kecamatan Tempilang 393 unit.
"Pertumbuhan IKM akan terus diperhatikan dengan pendampingan dan pembinaan agar ke depan semakin berkembang," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2020