Pangkalpinang (Antara Babel) - Dinas Kesehatan Kota Pangkalpinang Provinsi Bangka Belitung (Babel), menetapkan daerah itu waspada penyakit diare pada bayi lima tahun (balita) selama musim hujan.

"Kasus diare balita cukup tinggi karena perubahan cuaca dan cara mengkonsumsi makanan bersih warga yang masih kurang," kata Kabid Pengendalian Masalah Kesehatan Dinkes Pangkalpinang, Suprihatin di Pangkalpinang, Senin.

Pada 2014, kata dia, pihaknya menemukan 3.000 kasus diare pada balita karena kesadaran warga menjaga pola hidup bersih sehat (PHBS) khususnya pada makanan yang masih kurang.

"Pada tahun ini, kami belum menerima laporan dari puskesmas-puskesmas yang tersebar di delapan kecamatan dan mudah-mudahan tidak ada kasus diare pada balita selama musim hujan ini," ujarnya.

Selama musim hujan dan perubahan cuaca ini, kata dia, akan memicu peningkatan kasus gangguan saluran pencernaan.

"Diare ini jelas akan mengganggu pertumbuhan pada balita karena cairan tubuh yang kurang. Bahkan penyakit ini dapat menyebabkan kematian apabila tidak mendapat pengobatan atau pertolongan medis," ujarnya.

Untuk itu, kata dia, pihaknya melakukan penatalaksanaan kasus diare di puskesmas sesuai dengan SOP yang terbaru yaitu pemberian tablet zink, melakukan bimbingan teknis ke pengelola, pengadaan pojok oralit, pengadaan obat-obatan dan logistik dan rujukan kasus.

"Kami berharap ibu-ibu yang memiliki balita untuk lebih memperhatikan kebersihan dan kesehatan makanan agar anak-anaknya terhindar dari penyakit tersebut," ujarnya.

Ia mengimbau,  warga untuk lebih membiasakan mencuci tangan sebelum memakan, mengkonsumsi makanan yang sehat dan konsumsi air yang dimasak hingga mendidih.

"Kami mengimbau ibu-ibu rumah tangga untuk memperhatikan jajanan anak-anak, karena jajanan makanan yang dijual di sepanjang jalan juga sebagai pemicu diare," ujarnya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015