Kasus kekerasan terhadap perempuan di Kabupaten Belitung Timur, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, pada 2020 menunjukkan angka peningkatan dibanding tahun sebelumnya.

"Sepanjang 2020 tercatat 20 kasus kekerasan terhadap perempuan. Angka ini lebih tinggi jika dibanding angka kasus pada 2019 yang hanya 13 kasus," kata Kepala Bidang Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak pada Dinas Sosial, Pemberdayaan Masyarakat dan Desa Kabupaten Belitung Timur Efita Santy di Manggar, Senin.

Ia menjelaskan, pada 2020 temuan kasus kekerasan terhadap perempuan terjadi pada seluruh atau tujuh kecamatan di daerah itu.

"Pada 2019 kasus tersebut hanya terdapat pada tiga dari tujuh kecamatan, sementara pada 2020 ditemukan di seluruh kecamatan," ujarnya.

Ia menjelaskan, sejak 2017 hingga 2020 kasus kekerasan terhadap perempuan terus meningkat dimana pada 2017 tercatat 12 kasus, pada 2018 sebanyak 16 kasus, pada 2019 turun menjadi 13 kasus dan pada 2020 melonjak menjadi 20 kasus.

Menurut Efi, kasus kekerasan terhadap perempuan ini mayoritas didorong oleh faktor ekonomi, ketidakharmonisan keluarga dan sejumlah faktor lainnya.

"Faktor ekonomi juga menjadi mayoritas penyebab meningkatnya kasus kekerasan terhadap perempuan, ekonomi ini pasti berpengaruh terhadap kondisi keluarga, apalagi saat ini dilanda pandemi," ujarnya.

Pihaknya, pada 2021 bertekad menurunkan angka kasus kekerasan terhadap perempuan dengan menjalankan program desa ramah perempuan dan anak.

"Kami berharap di desa nantinya bisa memasukkan program desa ramah perempuan dan anak yang berkaitan dengan program yang sudah dilaunching oleh Kementerian Desa," ujarnya.

Pewarta: Ahmadi

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021