Pemerintah Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan lebih mengoptimalkan transformasi ekonomi dari pertambangan bijih timah ke sektor pariwisata atau jasa, guna meningkatkan perekonomian masyarakat di tengah pendemi COVID-19.

"Selama ini transformasi tambang ke pariwisata belum berjalan dengan baik," kata Gubernur Kepulauan Babel Erzaldi Rosman Djohan saat Rapat Koordinasi Menteri BPN/Kepala Bappenas dengan Gubernur se-Indonesia secara daring yang dipantau di Pangkalpinang, Babel, Rabu.

Ia mengatakan transformasi ekonomi dari berbasis pertambangan ke pariwisata yang belum berjalan dengan baik, sehingga perlu adanya kegiatan yang dapat mendukung hal tersebut, mengingat pertambangan merupakan basis menjanjikan, namun kerap mengakibatkan degradasi lingkungan.

Selain itu, hilirisasi timah dan mineral ikutan lainnya belum optimal. Hal ini masih terhambat oleh undang-undang pertambangan yang belum menyentuh hilirisasi mineral ikutan lainnya.

"Isu strategis mengenai degradasi lingkungan, akibat tambang dan deforestasi hutan yang belum tuntas," ujarnya.

Menurut dia, kualitas sumber daya manusia (SDM) masyarakat yang masih berada di bawah rata-rata nasional (rerata lama sekolah 8,06 tahun; usia harapan hidup 70,64 tahun, dan tenaga kerja didominasi lulusan pendidikan dasar).

"Berbagai strategi sudah kami sampaikan kepada pemerintah pusat, harapannya agar kami bisa melaksanakan dengan optimal," katanya.

Ia berharap dengan adanya peningkatan pariwisata ini tentunya akan mendongkrak perekonomian masyarakat yang berkelanjutan.

"Saat ini, kita tengah menggencarkan pembangunan potensi pariwisata untuk meningkatkan kunjungan wisatawan ke Negeri Serumpun Sebalai ini," katanya.

Pewarta: Aprionis

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021