Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Beliung melanjutkan program vaksinasi COVID-19 gelombang kedua sebagai salah satu upaya mengurangi laju penularan virus sekaligus mengakhiri pandemi.

"Vaksinasi merupakan salah satu upaya untuk mengendalikan penularan COVID-19, meskipun bukan satu-satunya karena harus dibarengi penerapan protokol kesehatan ketat masing-masing individu," kata Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Sekretariat Daerah Kabupaten Bangka Barat Rozali di Mentok, Rabu.

Dia mengimbau masyarakat tidak perlu khawatir dengan vaksin COVID-19 yang digunakan saat ini karena sudah melalui uji klinis ketat, mendapat sertifikasi halal dari Majelis Ulama Indonesia (MUI) dan telah diuji Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).

Selain itu, kata Rozali, efek samping atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) vaksin tergolong ringan, bahkan belum ada laporan kasus serius yang dialami para petugas kesehatan yang mendapatkan vaksin pada gelombang pertama beberapa minggu lalu.

"Tidak perlu ada yang perlu dikhawatirkan. Saya mengimbau dan mengajak masyarakat untuk ikut vaksin agar target cakupan 75 persen tercapai, kecuali mereka yang memang terkendala dengan penyakit penyerta yang tidak memungkinkan untuk menerima vaksin," katanya.

Seremonial pelaksanaan vaksinasi tahap dua di Gedung Graha Aparatur Pemkab Bangka Barat, diikuti 172 orang, terdiri atas kepala OPD dan camat 27 orang, Pengadilan Negeri Mentok 28 orang, anggota DPRD 25 orang, wartawan 14 orang, tenaga kesehatan Dinas Kesehatan 10 orang, dan jejaring puskesmas 13 orang.

Pewarta: Donatus Dasapurna Putranta

Editor : Adhitya SM


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021