Bupati Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, Mulkan melakukan penanaman perdana secara simbolis program peremajaan sawit rakyat (PSR)  di Desa Air Buluh Kecamatan Mendo Barat, Rabu (24/3) seluas 63,98 hektar.

"Program PSR merupakan upaya pemerintah untuk mengembangkan perkebunan kelapa sawit rakyat dengan melakukan penggantian tanaman tua atau tidak produktif dengan tanaman baru sesuai dengan prinsip-prinsip  "good agricultural practices" (GAP)," kata bupati di Mendo Barat, Rabu.
 

Dikatakan, PSR disalurkan kepada petani sawit yang nilai sudah memenuhi syarat serta masuk dalam Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) dengan nilai Rp30 juta perhektar.

"Sektor perkebunan kepala sawit saat ini menjadi andalan petani sawit karena harga cukup tinggi baik ditingkat petani maupun di pengumpul," katanya.
 

Kenaikan harga sawit tersebut kata dia, tentunya memberikan dapat positif terhadap peningkatan kesejahteraan dan perekonomian masyarakat.

"Peremajaan ini merupakan salah satu langkah nyata guna memberikan suatu kesejahteraan masyarakat melalui perkebunan sawit. Jangan sampai masyarakat memiliki jumlah batang sawit yang banyak tapi produksinya tidak memusakan," ujar Mulkan.
 

Selain melakukan penanaman simbolis peremajaan kebun kelapa sawit, Mulkan yang didampingi sejumlah pejabat daerah setempat juga melakukan panen perdana sawit program Kebun Kelapa Sawit Rakyat (KKSR) tahap lima.

Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Kabupaten Bangka, Elius Gani mengatakan program peremajaan kelapa sawit menggunakan bibit yang unggul dan telah bersertipikat.
 

"Melalui PSR melakukan penggantian tanaman sawit yang tidak produktif digantikan dengan bibit yang unggul," jelasnya.

Dikatakan, PSR  merupakan suatu bentuk perhatian khusus pemerintah terhadap perkebunan sawit. Tidak hanya bibit unggul yang diberikan, melainkan juga biaya pembersihan lahan bahkan perawatan mencakup pupuk dan pestisida seluruhnya ditanggung pemerintah.
 

 

Pewarta: Kasmono

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021