Kementerian Kesehatan mengkonversikan tiga rumah sakit yakni RSPI Sulianti Saroso, RSUP Persahabatan dan RSUP Fatmawati menjadi rumah sakit khusus penanganan COVID-19.
Hal itu didasarkan pada pemantauan peningkatan kasus konfirmasi positif di atas 10.000 kasus per hari terkini, serta guna menambah kapasitas perawatan pasien dengan kondisi sedang hingga berat.
"Dengan mengkonversi ketiga rumah sakit ini full untuk kasus COVID-19 akan membantu menambah ketersediaan da tempat perawatan," ujar Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi dalam konferensi pers virtual yang dipantau di Jakarta, Kamis.
Adapun Nadia menegaskan dari hasil pemantauan terkini, penambahan kasus positif COVID-19 secara signifikan juga membuat Kementerian Kesehatan harus menambah kapasitas keterisian tempat tidur.
Dia mengatakan rata-rata presentase keterisian tempat tidur (BOR) COVID-19 secara nasional sekitar 67-68 persen. Namun di beberapa daerah, seperti Banten, Jawa Tengah, DI Yogyakarta dan DKI Jakarta sudah lebih dari 80 persen.
"Di DKI Jakarta, BOR sudah 90 persen," ujar dia.
Dengan demikian, ketiga rumah sakit yang ditunjuk untuk dikonversikan tersebut diwajibkan menambah kapasitas tempat tidur isolasi hingga ICU untuk pasien COVID-19.
Seperti dipaparkan Dirut RSPI Sulianti Saroso Mohammad Syahril, pihaknya akan menambah hingga 145 tempat tidur bagi para pasien COVID-19 baik untuk yang perlu menggunakan ruang ICU maupun non-ICU.
Penambahan jumlah ruang perawatan juga selaras dengan penambahan tenaga kesehatan, serta sarana dan prasarana.
"Kami menyiapkan jika ada penumpukan di IGD, kita siapkan tenda dari BNPB untuk mengurai penumpukan pasien," ujar dia.
Sedangkan di RSUP Persahabatan, di mana Syharil juga menjadi Pelaksana tugas Dirut di rumah sakit tersebut, pihaknya menyebut akan merencanakan empat tahapan penambahan tempat tidur.
Hal itu lantaran rumah sakit tersebut awalnya hanya untuk perawatan umum, sehingga untuk menjadi rumah sakit khusus penanganan COVID-19, penempatan pasien dilakukan secara bertahap.
Pasien yang dirawat di RSPI Sulianti Saroso dan RSUP Persahabatan diharapkan merupakan pasien rujukan dengan kondisi kritis.
"Tidak semua pasien ke RSUP Persahabatan, ada yang kita rujuk karena kondisinya sedang, kita rujuk ke rumah sakit dekat RSUP Persahabatan," kata dia.
Sedangkan Pelaksana tugas Dirut RSUP Fatmawati Azhar Jaya mengatakan pihaknya akan meningkatkan kapasitas tempat tidur menjadi 350 buah, atau sebanyak 70 persen dari kapasitas tempat tidur.
Diharapkan pada awal Juli, pihaknya sudah bisa meningkatkan jumlah tersebut khusus untuk merawat pasien COVID-19, dan mengurangi pasien umum.
"Kami akan mengurangi pasien umum kami secara alamiah," ujar Azhar.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021
Hal itu didasarkan pada pemantauan peningkatan kasus konfirmasi positif di atas 10.000 kasus per hari terkini, serta guna menambah kapasitas perawatan pasien dengan kondisi sedang hingga berat.
"Dengan mengkonversi ketiga rumah sakit ini full untuk kasus COVID-19 akan membantu menambah ketersediaan da tempat perawatan," ujar Juru Bicara Vaksinasi COVID-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi dalam konferensi pers virtual yang dipantau di Jakarta, Kamis.
Adapun Nadia menegaskan dari hasil pemantauan terkini, penambahan kasus positif COVID-19 secara signifikan juga membuat Kementerian Kesehatan harus menambah kapasitas keterisian tempat tidur.
Dia mengatakan rata-rata presentase keterisian tempat tidur (BOR) COVID-19 secara nasional sekitar 67-68 persen. Namun di beberapa daerah, seperti Banten, Jawa Tengah, DI Yogyakarta dan DKI Jakarta sudah lebih dari 80 persen.
"Di DKI Jakarta, BOR sudah 90 persen," ujar dia.
Dengan demikian, ketiga rumah sakit yang ditunjuk untuk dikonversikan tersebut diwajibkan menambah kapasitas tempat tidur isolasi hingga ICU untuk pasien COVID-19.
Seperti dipaparkan Dirut RSPI Sulianti Saroso Mohammad Syahril, pihaknya akan menambah hingga 145 tempat tidur bagi para pasien COVID-19 baik untuk yang perlu menggunakan ruang ICU maupun non-ICU.
Penambahan jumlah ruang perawatan juga selaras dengan penambahan tenaga kesehatan, serta sarana dan prasarana.
"Kami menyiapkan jika ada penumpukan di IGD, kita siapkan tenda dari BNPB untuk mengurai penumpukan pasien," ujar dia.
Sedangkan di RSUP Persahabatan, di mana Syharil juga menjadi Pelaksana tugas Dirut di rumah sakit tersebut, pihaknya menyebut akan merencanakan empat tahapan penambahan tempat tidur.
Hal itu lantaran rumah sakit tersebut awalnya hanya untuk perawatan umum, sehingga untuk menjadi rumah sakit khusus penanganan COVID-19, penempatan pasien dilakukan secara bertahap.
Pasien yang dirawat di RSPI Sulianti Saroso dan RSUP Persahabatan diharapkan merupakan pasien rujukan dengan kondisi kritis.
"Tidak semua pasien ke RSUP Persahabatan, ada yang kita rujuk karena kondisinya sedang, kita rujuk ke rumah sakit dekat RSUP Persahabatan," kata dia.
Sedangkan Pelaksana tugas Dirut RSUP Fatmawati Azhar Jaya mengatakan pihaknya akan meningkatkan kapasitas tempat tidur menjadi 350 buah, atau sebanyak 70 persen dari kapasitas tempat tidur.
Diharapkan pada awal Juli, pihaknya sudah bisa meningkatkan jumlah tersebut khusus untuk merawat pasien COVID-19, dan mengurangi pasien umum.
"Kami akan mengurangi pasien umum kami secara alamiah," ujar Azhar.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021