Jakarta (ANTARA) - Badan Narkotika Nasional (BNN) RI meluncurkan aplikasi rehabilitasi pecandu atau korban penyalahgunaan narkotika SIRENA (Sistem Informasi Rehabilitasi Narkoba) yang terintegrasi dengan layanan SATU SEHAT milik Kementerian Kesehatan melalui Rekam Medis Elektronik di Jakarta, Kamis (24/10).
Pelaksana Tugas Deputi Rehabilitasi BNN dr. Farid Amansyah mengatakan transformasi SIRENA yang kini terintegrasi ke dalam platform SATU SEHAT menandakan bahwa fasilitas rehabilitasi BNN memiliki izin operasional sebagai pemberi layanan kesehatan.
"Hal ini merupakan peluang bagi pemangku kepentingan (stakeholder) untuk mengembangkan fasilitas rehabilitasi di Indonesia," ujar Farid dalam acara tersebut seperti dikutip dari keterangan yang dikonfirmasi di Jakarta, Jumat.
Ia mengatakan terintegrasinya aplikasi SIRENA dengan layanan SATU SEHAT juga dapat dimanfaatkan sebagai dokumentasi dalam pelayanan rehabilitasi yang diberikan petugas rehabilitasi serta memantau obat-obatan yang berisiko disalahgunakan pada layanan kesehatan milik BNN di seluruh Indonesia.
SIRENA terus bertransformasi guna mendukung pengembangan penyelenggaraan pemerintah berbasis elektronik (e-government) dalam penyelenggaraan layanan rehabilitasi pecandu atau korban penyalahgunaan narkotika.
Dibangun sejak tahun 2016, SIRENA dikembangkan sedemikian rupa sesuai dengan petunjuk teknis untuk memastikan agar klien mendapat dukungan yang komprehensif dari awal pendaftaran hingga pemantauan berkelanjutan pasca rehabilitasi dan terminasi.
Peluncuran integrasi kedua platform tersebut dilakukan Kepala BNN RI Komjen Pol. Marthinus Hukom di Gedung Tan Satrisna-BNN, Jakarta.
Berkaitan dengan hal tersebut, Kepala BNN RI berpesan kepada Kedeputian Rehabilitasi BNN untuk menyiapkan sumber daya manusia yang mumpuni di bidangnya serta memberikan berbagai pelatihan kepada petugas layanan rehabilitasi agar mengedepankan profesionalitas dalam menjalankan tugasnya.
Melalui SIRENA yang terintegrasi dengan SATU SEHAT, ia berharap layanan dapat menjawab tantangan di era digital serta mempermudah petugas dalam memberikan layanan rehabilitasi terbaik kepada masyarakat.
Berita Terkait
Kepala BNNP Babel kunjungi Beltim
20 November 2024 00:47
BNN Babel: 24.000 masyarakat Babel terlibat penyalahgunaan narkoba
19 November 2024 15:48
BNN Babel sebut 90 persen peredaran narkoba lewat jalur laut
19 November 2024 14:45
BNN sebut 95 persen peredaran narkoba di Bangka Belitung lewat jalur laut
31 Oktober 2024 17:22
BNN: Prevalensi pengguna narkoba aktif di Babel mencapai 24.038 orang
31 Oktober 2024 16:19
BNN gagalkan penyelundupan 15 kg sabu-sabu dan 10.345 butir ekstasi
20 September 2024 13:48
BNN RI: laboratorium narkoba di Bali dikendalikan WNA
23 Juli 2024 15:49
BNNP Babel tingkatkan edukasi perangi narkoba
13 Juli 2024 18:26