Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mulai menggunakan vaksin Moderna untuk mempercepat pencapaian target cakupan sasaran penerima vaksinansi COVID-19 di daerah itu.
"Selama ini kita menggunakan vaksin Sinovac dalam setiap pelaksanaan vaksinasi COVID-19, saat ini kami akan terus memberikan sosialisasi terkait vaksin Moderna untuk meyakinkan masyarakat bahwa vaksin ini aman digunakan," kata Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit tidak Menular dan Imunisasi ( P3TMI ) Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Barat Arsul Sani di Mentok, Jumat.
Menurut dia, pemerintah telah menyiapkan 400 vial vaksin Moderna dan telah disalurkan ke delapan puskesmas yang ada di Bangka Barat serta RSUD Sejiran Setason dan RS Bakti Timah Mentok.
Vaksin tersebut sudah siap disalurkan ke masyarakat dan para tenaga kesehatan yang menjadi target vaksinasi COVID-19 dosis ketiga.
"Langkah ini kami lakukan sebagai sebuah usaha untuk menurunkan angka kematian dan sakit berat akibat COVID-19. Untuk jenis vaksin Moderna ini memang sedikit berbeda dengan Sinovac, dan memiliki tingkat efikasi di atas 94 persen," ujarnya.
Ia menjelaskan, dalam program vaksinasi menggunakan vaksin Moderna ini sasaran calon penerima, yaitu dosis pertama dan dua kepada masyarakat umum yang belum divaksin dan para tenaga kesehatan yang akan menerima lagi suntikan dosis ketiga.
"Para tenaga kesehatan yang berisiko tinggi tertular karena kerap bertemu langsung dengan pasien positif COVID-19 pada kenyataannya ada beberapa orang yang terpapar dan perlu dikuatkan lagi," katanya.
Vaksin Moderna hanya akan diberikan kepada warga berusia di atas 18 tahun. Hal ini berbeda dengan merk Sinovac yang bisa diberikan kepada orang dengan usia 12 hingga 18 tahun dan ada kemungkinan ke depan akan lebih dikhususkan lagi kepada anak-anak.
Asrul mengatakan vaksin Moderna juga boleh diberikan kepada ibu hamil, namun dengan syarat usia kehamilan di atas tiga hingga tujuh bulan dan wajib melalui tahapan konsultasi dengan dokter spesialis.
Kelebihan lain dari vaksin Moderna, dapat diberikan kepada penderita hipertensi dan diabetes melitus, terutama warga lanjut usia.
"Vaksinasi berfungsi membentuk kekebalan, jika sudah divaksin maka gejala yang ditimbulkan tidak terlalu parah dan bisa diatasi dengan cepat," katanya.
Ia menambahkan, dalam beberapa kasus setelah diberikan suntikan vaksin Moderna terjadi beberapa efek samping atau kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI), seperti demam ringan, menggigil dan diare, namun dampak itu merupakan hal wajar sebagai penanda adanya respons tubuh dalam membentuk kekebalan.
Ia menjelaskan, hingga saat ini warga penerima vaksin di Bangka Barat baru sekitar 30 persen dari total sasaran sehingga diharapkan masyarakat tetap sabar mendapatkan giliran jatah vaksin COVID-19.
"Kita juga berharap distribusi vaksin lancar dan masyarakat tetap antusias agar bisa segera membentuk kekebalan kelompok dan pandemi bisa berlalu. Pemerintah menargetkan bisa segera mencapai minimal 70 persen warga yang divaksin sehingga terbentuk kekebalan kelompok," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021
"Selama ini kita menggunakan vaksin Sinovac dalam setiap pelaksanaan vaksinasi COVID-19, saat ini kami akan terus memberikan sosialisasi terkait vaksin Moderna untuk meyakinkan masyarakat bahwa vaksin ini aman digunakan," kata Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit tidak Menular dan Imunisasi ( P3TMI ) Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Barat Arsul Sani di Mentok, Jumat.
Menurut dia, pemerintah telah menyiapkan 400 vial vaksin Moderna dan telah disalurkan ke delapan puskesmas yang ada di Bangka Barat serta RSUD Sejiran Setason dan RS Bakti Timah Mentok.
Vaksin tersebut sudah siap disalurkan ke masyarakat dan para tenaga kesehatan yang menjadi target vaksinasi COVID-19 dosis ketiga.
"Langkah ini kami lakukan sebagai sebuah usaha untuk menurunkan angka kematian dan sakit berat akibat COVID-19. Untuk jenis vaksin Moderna ini memang sedikit berbeda dengan Sinovac, dan memiliki tingkat efikasi di atas 94 persen," ujarnya.
Ia menjelaskan, dalam program vaksinasi menggunakan vaksin Moderna ini sasaran calon penerima, yaitu dosis pertama dan dua kepada masyarakat umum yang belum divaksin dan para tenaga kesehatan yang akan menerima lagi suntikan dosis ketiga.
"Para tenaga kesehatan yang berisiko tinggi tertular karena kerap bertemu langsung dengan pasien positif COVID-19 pada kenyataannya ada beberapa orang yang terpapar dan perlu dikuatkan lagi," katanya.
Vaksin Moderna hanya akan diberikan kepada warga berusia di atas 18 tahun. Hal ini berbeda dengan merk Sinovac yang bisa diberikan kepada orang dengan usia 12 hingga 18 tahun dan ada kemungkinan ke depan akan lebih dikhususkan lagi kepada anak-anak.
Asrul mengatakan vaksin Moderna juga boleh diberikan kepada ibu hamil, namun dengan syarat usia kehamilan di atas tiga hingga tujuh bulan dan wajib melalui tahapan konsultasi dengan dokter spesialis.
Kelebihan lain dari vaksin Moderna, dapat diberikan kepada penderita hipertensi dan diabetes melitus, terutama warga lanjut usia.
"Vaksinasi berfungsi membentuk kekebalan, jika sudah divaksin maka gejala yang ditimbulkan tidak terlalu parah dan bisa diatasi dengan cepat," katanya.
Ia menambahkan, dalam beberapa kasus setelah diberikan suntikan vaksin Moderna terjadi beberapa efek samping atau kejadian ikutan pascaimunisasi (KIPI), seperti demam ringan, menggigil dan diare, namun dampak itu merupakan hal wajar sebagai penanda adanya respons tubuh dalam membentuk kekebalan.
Ia menjelaskan, hingga saat ini warga penerima vaksin di Bangka Barat baru sekitar 30 persen dari total sasaran sehingga diharapkan masyarakat tetap sabar mendapatkan giliran jatah vaksin COVID-19.
"Kita juga berharap distribusi vaksin lancar dan masyarakat tetap antusias agar bisa segera membentuk kekebalan kelompok dan pandemi bisa berlalu. Pemerintah menargetkan bisa segera mencapai minimal 70 persen warga yang divaksin sehingga terbentuk kekebalan kelompok," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021