Sejumlah petani di Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mulai mengembangkan tanaman porang sebagai komoditas primadona baru di daerah itu.
"Saat ini memang sudah ada petani yang menanam porang misalnya di desa Bantan dan desa Air Seruk," kata Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Belitung, Tenny Meireni di Tanjung Pandan, Rabu.
Menurut dia, selain tanaman porang sejumlah petani di daerah itu juga mulai mengembangkan tanaman jahe merah dikarenakan prospek kedepannya cukup bagus.
Kementerian Pertanian juga telah menjadikan tanaman porang sebagai komoditas andalan ekpsor pertanian Indonesia kedepannya.
"Maka saat ini kami memang terus menyosialisasikan dua komoditas ini kepada petani," ujarnya.
Ia mengatakan, tanaman porang dan jahe merah memiliki kecocokan dan kesesuaian jika di kembangkan di daerah itu mulai dari lahan dan kondisi iklim.
"Karena porang ini adalah tanaman sejenis umbi-umbian," katanya.
Ia berharap, kepada para petani yang mulai mengembangkan tanaman porang untuk memastikan kepastian pembeli hasil panen.
"Karena tanaman porang ini belum familiar dikonsumsi sendiri kebanyakan dilakukan pengolahan untuk diekpsor maka kita harus memastikan pembelinya terutama kesepakatan harga," ujar dia.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021
"Saat ini memang sudah ada petani yang menanam porang misalnya di desa Bantan dan desa Air Seruk," kata Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Belitung, Tenny Meireni di Tanjung Pandan, Rabu.
Menurut dia, selain tanaman porang sejumlah petani di daerah itu juga mulai mengembangkan tanaman jahe merah dikarenakan prospek kedepannya cukup bagus.
Kementerian Pertanian juga telah menjadikan tanaman porang sebagai komoditas andalan ekpsor pertanian Indonesia kedepannya.
"Maka saat ini kami memang terus menyosialisasikan dua komoditas ini kepada petani," ujarnya.
Ia mengatakan, tanaman porang dan jahe merah memiliki kecocokan dan kesesuaian jika di kembangkan di daerah itu mulai dari lahan dan kondisi iklim.
"Karena porang ini adalah tanaman sejenis umbi-umbian," katanya.
Ia berharap, kepada para petani yang mulai mengembangkan tanaman porang untuk memastikan kepastian pembeli hasil panen.
"Karena tanaman porang ini belum familiar dikonsumsi sendiri kebanyakan dilakukan pengolahan untuk diekpsor maka kita harus memastikan pembelinya terutama kesepakatan harga," ujar dia.
Editor : Adhitya SM
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021