Pemerintah Kabupaten Bangka Barat, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung meluncurkan aplikasi untuk memudahkan pelacakan warga yang belum menerima vaksin COVID-19.
"Aplikasi ini diluncurkan berkat kerja sama antara Dinas Kesehatan dengan pemangku kepentingan lain yang diharapkan bisa mempercepat program vaksinasi COVID-19 di daerah ini," kata Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Imunisasi (P3TMI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Barat, Asrul Sani di Mentok, Minggu.
Menurut dia, kehadiran aplikasi tersebut akan memudahkan para petugas dan pemangku kepentingan dalam melakukan deteksi terhadap warga yang telah melaksanakan vaksinasi COVID-19 ataupun belum.
Asrul Sani menjelaskan aplikasi yang diluncurkan tersebut cukup sederhana karena berbasis data program Excel yang dikelola sedemikian rupa sehingga bisa memilah berdasarkan pengelompokan usia.
"Dari situ kita akan bisa lihat usia remaja, lanjut usia mana saja yang sudah dan belum mengikuti vaksinasi," ujarnya.
Aplikasi tersebut juga akan terlihat jumlah persentase warga berusia 12 tahun ke atas yang sudah vaksinasi dibandingkan dengan total jumlah penduduk.
Dengan adanya data riil tersebut, kata dia, tentunya akan memudahkan petugas dalam mengambil kebijakan pelaksanaan vaksinasi agar lebih fokus di daerah yang belum terjangkau maksimal.
"Kebijakan pelayanan vaksinasi bisa difokuskan ke desa atau kelurahan sampai ke tingkat RT karena data sudah jelas dan rinci," katanya.
Kapolres Bangka Barat AKBP Agus Siswanto mengapresiasi terobosan tersebut untuk memudahkan pendataan vaksinasi masyarakat di daerah itu.
Menurut Agus, saat ini sebenarnya sudah ada aplikasi terpadu dari Pemerintah Pusat, namun tidak bisa menjangkau keseluruhan kebutuhan di lapangan, karena hanya berisi jumlah warga yang datang di lokasi vaksinasi, sedangkan yang tidak datang sulit dideteksi.
"Dinkes Bangka Barat melakukan terobosan dan inovasi membuat aplikasi untuk melacak yang belum disuntik vaksin. Kami harapkan akan membantu dalam mempercepat realisasi target vaksinasi dan segera terbentuk kekebalan kelompok," katanya.
Dengan adanya data lengkap berdasarkan nama dan alamat, direncanakan untuk segera dibentuk gerai-gerai vaksinasi COVID-19 di setiap desa yang nantinya akan dibantu para personel Bhabinsa dan Bhabinkamtibmas sebagai tenaga pendeteksi dan mengajak warga yang belum vaksin segera melakukan vaksinasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021
"Aplikasi ini diluncurkan berkat kerja sama antara Dinas Kesehatan dengan pemangku kepentingan lain yang diharapkan bisa mempercepat program vaksinasi COVID-19 di daerah ini," kata Kepala Seksi Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tidak Menular dan Imunisasi (P3TMI) Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Barat, Asrul Sani di Mentok, Minggu.
Menurut dia, kehadiran aplikasi tersebut akan memudahkan para petugas dan pemangku kepentingan dalam melakukan deteksi terhadap warga yang telah melaksanakan vaksinasi COVID-19 ataupun belum.
Asrul Sani menjelaskan aplikasi yang diluncurkan tersebut cukup sederhana karena berbasis data program Excel yang dikelola sedemikian rupa sehingga bisa memilah berdasarkan pengelompokan usia.
"Dari situ kita akan bisa lihat usia remaja, lanjut usia mana saja yang sudah dan belum mengikuti vaksinasi," ujarnya.
Aplikasi tersebut juga akan terlihat jumlah persentase warga berusia 12 tahun ke atas yang sudah vaksinasi dibandingkan dengan total jumlah penduduk.
Dengan adanya data riil tersebut, kata dia, tentunya akan memudahkan petugas dalam mengambil kebijakan pelaksanaan vaksinasi agar lebih fokus di daerah yang belum terjangkau maksimal.
"Kebijakan pelayanan vaksinasi bisa difokuskan ke desa atau kelurahan sampai ke tingkat RT karena data sudah jelas dan rinci," katanya.
Kapolres Bangka Barat AKBP Agus Siswanto mengapresiasi terobosan tersebut untuk memudahkan pendataan vaksinasi masyarakat di daerah itu.
Menurut Agus, saat ini sebenarnya sudah ada aplikasi terpadu dari Pemerintah Pusat, namun tidak bisa menjangkau keseluruhan kebutuhan di lapangan, karena hanya berisi jumlah warga yang datang di lokasi vaksinasi, sedangkan yang tidak datang sulit dideteksi.
"Dinkes Bangka Barat melakukan terobosan dan inovasi membuat aplikasi untuk melacak yang belum disuntik vaksin. Kami harapkan akan membantu dalam mempercepat realisasi target vaksinasi dan segera terbentuk kekebalan kelompok," katanya.
Dengan adanya data lengkap berdasarkan nama dan alamat, direncanakan untuk segera dibentuk gerai-gerai vaksinasi COVID-19 di setiap desa yang nantinya akan dibantu para personel Bhabinsa dan Bhabinkamtibmas sebagai tenaga pendeteksi dan mengajak warga yang belum vaksin segera melakukan vaksinasi.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021