Kepolisian Daerah Bangka Belitung, mendorong eksistensi kampung tangguh yang sudah terbentuk pada setiap desa, untuk percepatan penanganan kasus COVID-19.
"Kampung tangguh secara umum sudah ada di seluruh desa dan kelurahan, sekarang dibutuhkan eksistensi dan aktivitasnya untuk percepatan penanganan COVID-19," kata Wakapolda Babel Brigjend Umar Dani dalam kegiatan supervisi vaksin di Kabupaten Bangka Tengah, Jumat.
Umar menjelaskan, peran kampung tangguh yang diinisiasi oleh Polri itu adalah bentuk gerakan bersama masyarakat dalam penanganan dini terhadap kasus virus corona.
"Kampung tangguh ini saya pikir sangat hebat dan memang itu terus kita dorong untuk penanganan pertama baik itu terkait dengan kasus virus corona, program vaksinasi maupun peran dalam memberikan kesadaran kepada masyarakat untuk taat protokol kesehatan," ujarnya.
Namun demikian, kata dia, pada intinya kembali kepada masyarakat karena mereka yang menjalankan kampung tangguh atau kampung tegap mandiri itu.
"Sementara babinkamtibmas, babinsa dan kepala desa setempat hanya sebagai motivatornya saja," ujarnya.
Ia mengatakan, berjalan atau tidaknya kampung tangguh itu tergantung dengan masyarakat karena mereka sendiri yang menghidupkan dan menjalankan aktivitas dalam kampung tangguh itu.
"Kampung tangguh itu tidak hanya berperan untuk penanganan COVID-19, tetapi juga terkait dengan ketahanan pangan daerah," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021
"Kampung tangguh secara umum sudah ada di seluruh desa dan kelurahan, sekarang dibutuhkan eksistensi dan aktivitasnya untuk percepatan penanganan COVID-19," kata Wakapolda Babel Brigjend Umar Dani dalam kegiatan supervisi vaksin di Kabupaten Bangka Tengah, Jumat.
Umar menjelaskan, peran kampung tangguh yang diinisiasi oleh Polri itu adalah bentuk gerakan bersama masyarakat dalam penanganan dini terhadap kasus virus corona.
"Kampung tangguh ini saya pikir sangat hebat dan memang itu terus kita dorong untuk penanganan pertama baik itu terkait dengan kasus virus corona, program vaksinasi maupun peran dalam memberikan kesadaran kepada masyarakat untuk taat protokol kesehatan," ujarnya.
Namun demikian, kata dia, pada intinya kembali kepada masyarakat karena mereka yang menjalankan kampung tangguh atau kampung tegap mandiri itu.
"Sementara babinkamtibmas, babinsa dan kepala desa setempat hanya sebagai motivatornya saja," ujarnya.
Ia mengatakan, berjalan atau tidaknya kampung tangguh itu tergantung dengan masyarakat karena mereka sendiri yang menghidupkan dan menjalankan aktivitas dalam kampung tangguh itu.
"Kampung tangguh itu tidak hanya berperan untuk penanganan COVID-19, tetapi juga terkait dengan ketahanan pangan daerah," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021