Koba (Antara Babel) - Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung akan mengembangkan produk minyak serai wangi yang memiliki nilai ekonomis tinggi karena permintaan cukup tinggi.
"Produk ini tergolong baru di Bangka Belitung, kami akan mendorong para UKM daerah ini untuk dikembangkan sehingga mampu meningkatkan perekonomian masyarakat," kata Kepala Disperindagkop Bangka Tengah, Useng Komara di Koba, Senin.
Ia menjelaskan, potensi produk serai wangi di daerah itu cukup tinggi karena masih banyak lahan kosong atau lahan tidur yang belum digarap untuk ditanami pohon serai.
"Sebenarnya produk ini sudah mulai dikembangkan setahun yang lalu, ke depan lebih dikembangkan dengan mendorong para pelaku usaha kecil menengah dan mempersiapkan pangsa pasarnya," ujarnya.
Ia menjelaskan, minyak serai wangin ini bisa digunakan sebagai bahan baku mobil, pewangi rungan dan masih banyak manfaat lainnya.
"Kami melihat permintaan cukup tinggi, ini peluang yang harus ditangkap masyarakat sebagai usaha alternatif untuk meningkatkan kesejahteraan," ujarnya.
Ia menjelaskan, serai wangi ini bisa dipanen tiga bulan sekali sehingga mengembangkan produk ini cukup prosfektif untuk mengatasi ekonomi yang tengah sulit saat ini.
"Harga jualnya juga cukup menjanjikan, bisa mencapai Rp165 ribu per liter dan dalam satu liter membutuhkan bahan baku sekitar 100 kilogram," ujarnya.
Pihaknya sudah mengundang sejumlah petani terkait dengan pola pengembangan produk minyak serai wangi dan mendapat respon yang baik dari para petani.
"Para petani menyambut baik upaya pengembangan produk ini karena tidal sulit untuk menyediakan bahan bakunya, bisa menjadi tanaman sela di lahan perkebunan warga," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015
"Produk ini tergolong baru di Bangka Belitung, kami akan mendorong para UKM daerah ini untuk dikembangkan sehingga mampu meningkatkan perekonomian masyarakat," kata Kepala Disperindagkop Bangka Tengah, Useng Komara di Koba, Senin.
Ia menjelaskan, potensi produk serai wangi di daerah itu cukup tinggi karena masih banyak lahan kosong atau lahan tidur yang belum digarap untuk ditanami pohon serai.
"Sebenarnya produk ini sudah mulai dikembangkan setahun yang lalu, ke depan lebih dikembangkan dengan mendorong para pelaku usaha kecil menengah dan mempersiapkan pangsa pasarnya," ujarnya.
Ia menjelaskan, minyak serai wangin ini bisa digunakan sebagai bahan baku mobil, pewangi rungan dan masih banyak manfaat lainnya.
"Kami melihat permintaan cukup tinggi, ini peluang yang harus ditangkap masyarakat sebagai usaha alternatif untuk meningkatkan kesejahteraan," ujarnya.
Ia menjelaskan, serai wangi ini bisa dipanen tiga bulan sekali sehingga mengembangkan produk ini cukup prosfektif untuk mengatasi ekonomi yang tengah sulit saat ini.
"Harga jualnya juga cukup menjanjikan, bisa mencapai Rp165 ribu per liter dan dalam satu liter membutuhkan bahan baku sekitar 100 kilogram," ujarnya.
Pihaknya sudah mengundang sejumlah petani terkait dengan pola pengembangan produk minyak serai wangi dan mendapat respon yang baik dari para petani.
"Para petani menyambut baik upaya pengembangan produk ini karena tidal sulit untuk menyediakan bahan bakunya, bisa menjadi tanaman sela di lahan perkebunan warga," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015