Koba (Antar Babel) - Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Bangka Belitung, mendorong para petani mengembangkan serai wangi dengan memanfaatkan lahan tidur karena tanaman tersebut memiliki prospek ekonomi yang baik.
"Saat ini sudah ada sekitar empat hektare lahan yang ditanami serai wangi. Tumbuhan ini mudah tumbuh dan tidak mudah mati serta memiliki prospek ekonomi yang cukup bagus," kata Kepala Disperindagkop dan UMKM Bangka Tengah Useng Komara di Koba, Senin.
Ia menjelaskan serai wangi bisa digunakan untuk bahan baku pewangi ruangan dan bahan baku lainnya jika diolah dengan baik serta dikembangkan secara sungguh-sungguh.
"Serai wangi ini bisa dijadikan tanaman sela dan tidak mengganggu tanaman lainnya sehingga tidak membutuhkan lahan yang luas untuk menanamnya," ujarnya.
Dia mengatakan hanya membutuhkan waktu sekitar tiga bulan untuk memanen serai wangi tersebut, sedangkan harga yang sudah diolah bisa mencapai Rp165 ribu per liter.
"Untuk mendapatkan satu liter minyak serai wangi hanya membutuhkan 100 kilogram bahan baku serai wangi. Ini cukup bagus, jika ditekuni dengan baik," ujarnya.
Pihaknya beberapa waktu lalu sudah mengumpulkan sekitar 30 petani untuk mendengarkan penjelasan terkait dengan prospek budi daya serai wangi dan cara mengembangkannya hingga menghasilkan uang.
"Respons masyarakat cukup baik karena memang mengembangkan serai wangi tidak begitu sulit dan tidak membutuhkan modal besar," katanya.