Pemerintah Provinsi (Pemprov) Kepulauan Bangka Belitung (Babel) memfokuskan dana APBN dan APBD 2022 untuk peningkatan kesehatan masyarakat sebagai langkah mengoptimalkan penanganan dan mencegah penyebaran COVID-19.
"Dana tahun depan kita fokuskan untuk kesehatan masyarakat dan ini sesuai arahan pemerintah pusat," kata Gubernur Kepulauan Babel Erzaldi Rosman Djohan di Pangkalpinang, Kamis.
Ia mengatakan peningkatan kesehatan masyarakat ini diutamakan dalam penanganan pandemi COVID-19, sehingga dana tahun depan dapat menggerakkan ekonomi masyarakat terdampak pandemi COVID-19.
"Kita berharap APBN dan APBD tahun depan ini menjadi stimulus untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah ini," ujarnya.
Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Bangka Belitung Edih Mulyadi mengatakan total alokasi APBN untuk Babel sebesar Rp9,38 triliun, dengan rincian Rp2,87 triliun merupakan alokasi DIPA Satuan Kerja Kementerian/Lembaga lingkup Bangka Belitung dan Rp6,51 triliun peruntukan alokasi dana Transfer Ke Daerah dan Dana Desa (TKDD).
Terkait anggaran TKDD sebesar Rp6,51 triliun dialokasikan ke delapan pemerintah daerah provinsi/kabupaten/kota lingkup Kepulauan Bangka Belitung, alokasi tertinggi ada pada Pemprov Kepulauan Babel dengan total Rp1,42 triliun, diikuti oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangka dengan alokasi Rp915,4 milyar, dan yang terkecil Pemerintah Kota (Pemkot) Pangkalpinang dengan alokasi Rp632,5 milyar.
Sementara dana TKDD dirinci kembali sebagian teralokasi untuk Dana Alokasi Umum sebesar Rp3,99 triliun, Dana Bagi Hasil (DBH) Pajak Rp198,33 miliar.
"DBH Sumber Daya Alam sebesar Rp469,5 miliar, Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik sebesar Rp709,15 miliar, DAK Non-Fisik sebesar Rp802,33 miliar, Dana Insentif Daerah sebesar Rp59,67 miliar, serta Dana Desa sebesar Rp274,41 miliar," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021
"Dana tahun depan kita fokuskan untuk kesehatan masyarakat dan ini sesuai arahan pemerintah pusat," kata Gubernur Kepulauan Babel Erzaldi Rosman Djohan di Pangkalpinang, Kamis.
Ia mengatakan peningkatan kesehatan masyarakat ini diutamakan dalam penanganan pandemi COVID-19, sehingga dana tahun depan dapat menggerakkan ekonomi masyarakat terdampak pandemi COVID-19.
"Kita berharap APBN dan APBD tahun depan ini menjadi stimulus untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah ini," ujarnya.
Kepala Kanwil Ditjen Perbendaharaan Provinsi Bangka Belitung Edih Mulyadi mengatakan total alokasi APBN untuk Babel sebesar Rp9,38 triliun, dengan rincian Rp2,87 triliun merupakan alokasi DIPA Satuan Kerja Kementerian/Lembaga lingkup Bangka Belitung dan Rp6,51 triliun peruntukan alokasi dana Transfer Ke Daerah dan Dana Desa (TKDD).
Terkait anggaran TKDD sebesar Rp6,51 triliun dialokasikan ke delapan pemerintah daerah provinsi/kabupaten/kota lingkup Kepulauan Bangka Belitung, alokasi tertinggi ada pada Pemprov Kepulauan Babel dengan total Rp1,42 triliun, diikuti oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bangka dengan alokasi Rp915,4 milyar, dan yang terkecil Pemerintah Kota (Pemkot) Pangkalpinang dengan alokasi Rp632,5 milyar.
Sementara dana TKDD dirinci kembali sebagian teralokasi untuk Dana Alokasi Umum sebesar Rp3,99 triliun, Dana Bagi Hasil (DBH) Pajak Rp198,33 miliar.
"DBH Sumber Daya Alam sebesar Rp469,5 miliar, Dana Alokasi Khusus (DAK) Fisik sebesar Rp709,15 miliar, DAK Non-Fisik sebesar Rp802,33 miliar, Dana Insentif Daerah sebesar Rp59,67 miliar, serta Dana Desa sebesar Rp274,41 miliar," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021