Hingga Kamis (16/12) petang, jumlah korban meninggal dari kapal yang karam di perairan Johor, Malaysia, mencapai 19 orang dan korban selamat 14 orang.

Hal itu disampaikan Konsulat Jendral Republik Indonesia (KJRI) Johor Bahru melalui Koordinator Fungsi Penerangan Sosial dan Budaya Andita Putri Purnama di Johor Bahru, Kamis.

"Tim SAR masih terus melakukan pencarian korban di lokasi kejadian," ujar Konjen KJRI Johor Bahru Sunarko.

Dia mengatakan KJRI menyampaikan belasungkawa yang mendalam terhadap para korban dalam peristiwa yang terjadi pada Rabu (15/12) dini hari tersebut.

"Sejak peristiwa terjadi, KJRI Johor Bahru terus berkoordinasi dengan otoritas terkait untuk penanganan dan identifikasi para korban yang sementara diduga adalah WNI," katanya.

Pada saat yang sama, ujar dia, Satgas KJRI Johor Bahru juga terus berkoordinasi dengan aparat untuk memantau perkembangan pencarian korban dan untuk mengidentifikasi jenazah di Rumah Sakit Sultan Ismail (HSI), Johor.

"Sementara untuk penanganan 14 orang korban yang selamat, saat ini Satgas KJRI Johor Bahru berkoordinasi dengan Jabatan Imigresen Malaysia (JIM) Negeri Johor tengah melakukan verifikasi dan pendataan para korban," katanya.

KJRI telah membuka nomor pengaduan +6016-7700378 atau +6017-7716866 bagi keluarga dan masyarakat yang mencari informasi terkait insiden tersebut.

"KJRI Johor Bahru mengimbau kepada WNI agar tidak menggunakan jalur ilegal untuk menuju atau keluar Malaysia demi keamanan dan keselamatan diri," katanya.

Baca juga: Malaysia temukan kembali lima mayat korban kapal karam

Baca juga: 14 korban selamat kapal tenggelam di perairan Johor masih ditahan

Baca juga: 11 penumpang korban kapal terbalik WNI

Pewarta: Agus Setiawan

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2021