Balai Karantina Pertanian Kelas II Pangkalpinang menyatakan nilai ekspor produk pertanian dari Provinsi Kepulauan Bangka Belitung selama 2021 mencapai Rp3,9 triliun atau naik dibandingkan 2020 sebesar Rp800,40 miliar.

"Ini cukup luar biasa, karena ekspor 2021 mengalami peningkatan sekitar 300 persen dibandingkan tahun sebelumnya," kata Kepala BKP Kelas II Pangkalpinang Saifudin Zuhri di Pangkalpinang, Minggu.

Ia mengatakan peningkatan ekspor produk pertanian seperti minyak kelapa sawit, lada putih, karet, tepung tapioka, cengkeh, lidi nipah dan lainnya selama 2021, karena permintaan pasar dunia dan produksi hasil pertanian serta perkebunan petani yang meningkat.

"Ini sejalan dengan program Kementerian Pertanian yaitu gerakan tiga kali lipat ekspor dalam mendorong pertumbuhan ekonomi nasional dan daerah," ujarnya.

Ia menargetkan ekspor produk pertanian 2022 harus meningkat 42 persen dan diharapkan seluruh pemangku kepentingan termasuk petani mendukung peningkatan ekspor komoditas pertanian unggulan daerah ini.

"Target ekspor 2021 naik sebesar 20 persen dan kita sudah melampaui target yang ditetapkan Kementerian Pertanian tersebut," katanya.

Menurut dia, nilai ekspor produk pertanian Rp3,9 triliun ini berdasarkan data sistem informasi ekspor Balai Karantina Pertanian Kelas II Pangkalpinang, sehingga dapat menggerakkan roda perekonomian daerah.

"Sebelum dilakukan ekspor, kita sudah memberikan pendampingan berupa bimbingan teknis bagi pemenuhan persyaratan negara tujuan," katanya.

Ia memastikan produk pertanian dan perkebunan yang diekspor tersebut telah bebas dari organisme pengganggu tumbuhan karantina (OPTK) sesuai dengan persyaratan teknis negara tujuan ekspor.

Pewarta: Aprionis

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022