Permintaan ekspor kepiting bakau dari Kabupaten Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menuju Singapura menjelang perayaan Tahun Baru Imlek 2022 meningkat dari 50 kilogram menjadi 100 kilogram dalam setiap satu kali pengiriman.

"Permintaan ekspor kepiting bakau dari Belitung menuju Singapura meningkat menjelang satu minggu perayaan Tahun Baru Imlek," kata salah satu pengusaha kepiting bakau, Darsono di Tanjung Pandan, Senin.

Menurut dia, pada hari biasa pengiriman kepiting bakau menuju Singapura hanya sekitar 30 - 50 kilogram namun menjelang perayaan Imlek permintaan kepiting bakau meningkat hingga mencapai 100 kilogram.

"Kondisi ini sudah membaik jika dibandingkan tahun lalu tidak ada pengiriman sama sekali akibat pandemi COVID-19 sehingga pasar Singapura tutup dan permintaan kosong," ujarnya.

Ia mengatakan, kepiting bakau dijual dengan harga yang bervariasi tergantung ukuran mulai dari Rp 350-400 ribu ukuran satu kilogram, Rp 300-350 ribu ukuran 700 gram dan Rp 200-250 ribu ukuran 500 gram.

"Kepiting bakau diekspor dengan terlebih dahulu dikirim ke salah satu perusahaan kargo di Jakarta untuk selanjutnya dikirim ke negara tujuan yakni Singapura," katanya.

Dia menyebutkan, selain untuk memenuhi permintaan ekspor hasil tangkapan kepiting bakau tersebut juga dijual di pasar lokal atau restoran setempat.

"Potensi usaha kepiting bakau di Belitung sangat menjanjikan karena kelestarian mangrove yang masih terjaga," ujar dia.

Pewarta: Apriliansyah

Editor : Rustam Effendi


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022