Koba, Babel (ANTARA) - Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mengembangkan kepiting bakau sistem crab box di seluruh desa pesisir.
"Saat ini pembudidayaan kepiting bakau sistem apartemen (crab box) sudah dikembangkan di tiga desa pesisir, target kami seluruh desa pesisir," kata Kepala Dinas Perikanan Bangka Tengah Imam Soehadi di Koba, Kepulauan Bangka Belitung, Minggu.
Ia menjelaskan kepiting bakau sudah berhasil dikembangkan di tiga desa yaitu Desa Guntung, Kurau Barat dan Desa Kurau Timur.
"Pembudidayaan kepiting bakau di tiga desa ini tergolong berhasil, bahkan budi daya kepiting bakau di Desa Guntung kita jadikan percontohan," kata Imam.
Ia mengatakan pembudidayaan kepiting bakau sistem crab box di Desa Guntung menjadi percontohan dan di bawah pembinaan langsung dari UPTD Dinas Perikanan Bangka Tengah.
"Pembudidayaan kepiting bakau di Desa Guntung bisa menjadi percontohan dan tempat belajar bagi para pembudidaya yang ingin mengembangkan usaha yang sama," ujarnya.
Imam mengatakan lima dari enam kecamatan di Bangka Tengah merupakan kawasan pesisir yang memiliki potensi untuk pengembangan usaha kepiting bakau.
"Keinginan para nelayan untuk mengembangkan usaha budi daya kepiting bakau sudah tinggi karena karena memiliki prospek ekonomi dan menjadi sumber pemasukan bagi nelayan pada saat musim paceklik melaut," ujarnya.
Imam mengatakan bahwa crab box apartemen ini sangat menguntungkan bagi petambak kepiting bakau, karena hanya dalam waktu dua pekan sudah bisa panen dengan berat yang cukup memuaskan yaitu 3 hingga 4 ons per ekor.
"Jadi sistem ini adalah penggemukan kepiting bakau, cukup dalam tempo 15 hari kepiting mampu di besarkan dengan bobot yang signifikan," ujarnya.