Pemerintah Kabupaten Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menargetkan produksi sawit rakyat tahun 2022 mencapai 45 ribu ton dari luas kebun sawit 15,8 ribu hektare.
Kabid Perkebunan Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Bangka, Subhan di Sungailiat, Rabu mengatakan, target produksi sawit kebun rakyat yang ditetapkan sebanyak 45 ribu ton tersebut mengalami peningkatan target dibandingkan tahun 2021 sebanyak 43 ribu ton.
"Saya optimis target produksi sawit rakyat yang ditetapkan tersebut mampu tercapai dengan membandingkan produksi tahun 2021 melampaui target yakni mencapai 64 ribu ton dari target 43 ribu ton," jelas Subhan.
Dia mengatakan, minat masyarakat mengembangkan perkebunan kelapa sawit cukup tinggi didorong dengan harga jual buah tanda segar mencapai rata - rata Rp3.000 per kilogram.
"Pemerintah memberikan perhatian serius terhadap sektor perkebunan kelapa sawit rakyat termasuk program peremajaan kebun kelapa sawit rakyat atau replanting," katanya.
Pemerintah menginginkan melalui program replanting, kebun sawit rakyat tetap tumbuh subur dengan tanaman-tanaman baru sehingga mampu meningkatkan produksi hasil panen.
Wakil Bupati Bangka, Syahbudin sebelumnya mengatakan, potensi lahan terutama bekas tambang biji timah untuk pengembangan perkebunan kelapa sawit masih cukup luas sekitar 11 ribu sampai 18 ribu hektare.
"Potensi ribuan hektare lahan yang dapat dikembangkan untuk tanaman kelapa sawit hampir terdapat di 62 desa di Kabupaten Bangka," jelasnya.
Dia mengakui, dirinya sudah mencoba mengembangkan tanaman kelapa sawit di lahan bekas tambang yang hasilnya cukup memuaskan namun, tentunya dengan perawatan yang optimal.
Wabup minta masyarakat dapat memanfaatkan lahan bekas tambang selain untuk tanaman kelapa sawit dapat juga ditanam jenis lain yang bermanfaat seperti jenis sayur - sayuran maupun tanaman buah - buahan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022
Kabid Perkebunan Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Bangka, Subhan di Sungailiat, Rabu mengatakan, target produksi sawit kebun rakyat yang ditetapkan sebanyak 45 ribu ton tersebut mengalami peningkatan target dibandingkan tahun 2021 sebanyak 43 ribu ton.
"Saya optimis target produksi sawit rakyat yang ditetapkan tersebut mampu tercapai dengan membandingkan produksi tahun 2021 melampaui target yakni mencapai 64 ribu ton dari target 43 ribu ton," jelas Subhan.
Dia mengatakan, minat masyarakat mengembangkan perkebunan kelapa sawit cukup tinggi didorong dengan harga jual buah tanda segar mencapai rata - rata Rp3.000 per kilogram.
"Pemerintah memberikan perhatian serius terhadap sektor perkebunan kelapa sawit rakyat termasuk program peremajaan kebun kelapa sawit rakyat atau replanting," katanya.
Pemerintah menginginkan melalui program replanting, kebun sawit rakyat tetap tumbuh subur dengan tanaman-tanaman baru sehingga mampu meningkatkan produksi hasil panen.
Wakil Bupati Bangka, Syahbudin sebelumnya mengatakan, potensi lahan terutama bekas tambang biji timah untuk pengembangan perkebunan kelapa sawit masih cukup luas sekitar 11 ribu sampai 18 ribu hektare.
"Potensi ribuan hektare lahan yang dapat dikembangkan untuk tanaman kelapa sawit hampir terdapat di 62 desa di Kabupaten Bangka," jelasnya.
Dia mengakui, dirinya sudah mencoba mengembangkan tanaman kelapa sawit di lahan bekas tambang yang hasilnya cukup memuaskan namun, tentunya dengan perawatan yang optimal.
Wabup minta masyarakat dapat memanfaatkan lahan bekas tambang selain untuk tanaman kelapa sawit dapat juga ditanam jenis lain yang bermanfaat seperti jenis sayur - sayuran maupun tanaman buah - buahan.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022