Pemerintah Kabupaten Bangka, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, akan menyalurkan bantuan 3.800 kilogram bibit bawang merah (Allium Ascalonicum) kepada kelompok tani hortikultura di daerah itu.
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Bangka Cik Ona di Sungailiat, Senin, mengatakan 3.800 kilogram bibit bawang merah dalam bentuk umbi itu bersumber dari anggaran pendapatan belanja daerah (APBD).
"Saat ini kami tengah melakukan pendataan di lapangan bagi kelompok calon penerima bantuan tahun 2022, agar bantuan yang disalurkan tepat sasaran dan ditanam di area lahan yang tidak berpotensi menimbulkan masalah," jelasnya.
Dia mengakui, tanaman bawang merah saat ini mulai diminati petani karena selain masa tanam yang relatif singkat, produksi panen juga dianggap memuaskan mencapai delapan sampai 10 ton per hektare.
Meskipun minat petani cukup tinggi menanam tanaman bawang merah, namun kata Cik Ona area tanam masih belum permanen jika dibanding dengan daerah produksi bawang seperti pulau Jawa.
Area tanaman bawang merah di Kabupaten Bangka yang tersebar di sejumlah wilayah kecamatan tercatat mencapai kurang lebih 15 hektar, cakupan luas tanam dapat berubah - rubah disesuaikan dengan kondisi musim tanam.
"Bawang merah, merupakan jenis tanaman yang harus memperhatikan musim, pada saat musim penghujan dengan intensitas curah hujan tinggi dapat mengakibatkan gagal tanam," katanya.
Menurutnya, awalnya sumber bantuan dari anggaran pendapatan belanja negara (APBN)) tetapi dibatalkan karena jenis bantuan yang akan disalurkan tidak sesuai usulan petani.
"Petani mengusulkan bibit bawang merah berupa umbi sementara pemerintah pusat melalui dana APBN menyalurkan bantuan berupa biji bawang atau True Shallot (TTS)", ujarnya.
Dia mengatakan, petani memilih menanam bawang merah dalam bentuk umbi dengan pertimbangan proses tanam lebih cepat dan pertimbangan lain belum mempunyai pengalaman kalau proses tanam melalui biji.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022
Kepala Bidang Tanaman Pangan dan Hortikultura Dinas Pangan dan Pertanian Kabupaten Bangka Cik Ona di Sungailiat, Senin, mengatakan 3.800 kilogram bibit bawang merah dalam bentuk umbi itu bersumber dari anggaran pendapatan belanja daerah (APBD).
"Saat ini kami tengah melakukan pendataan di lapangan bagi kelompok calon penerima bantuan tahun 2022, agar bantuan yang disalurkan tepat sasaran dan ditanam di area lahan yang tidak berpotensi menimbulkan masalah," jelasnya.
Dia mengakui, tanaman bawang merah saat ini mulai diminati petani karena selain masa tanam yang relatif singkat, produksi panen juga dianggap memuaskan mencapai delapan sampai 10 ton per hektare.
Meskipun minat petani cukup tinggi menanam tanaman bawang merah, namun kata Cik Ona area tanam masih belum permanen jika dibanding dengan daerah produksi bawang seperti pulau Jawa.
Area tanaman bawang merah di Kabupaten Bangka yang tersebar di sejumlah wilayah kecamatan tercatat mencapai kurang lebih 15 hektar, cakupan luas tanam dapat berubah - rubah disesuaikan dengan kondisi musim tanam.
"Bawang merah, merupakan jenis tanaman yang harus memperhatikan musim, pada saat musim penghujan dengan intensitas curah hujan tinggi dapat mengakibatkan gagal tanam," katanya.
Menurutnya, awalnya sumber bantuan dari anggaran pendapatan belanja negara (APBN)) tetapi dibatalkan karena jenis bantuan yang akan disalurkan tidak sesuai usulan petani.
"Petani mengusulkan bibit bawang merah berupa umbi sementara pemerintah pusat melalui dana APBN menyalurkan bantuan berupa biji bawang atau True Shallot (TTS)", ujarnya.
Dia mengatakan, petani memilih menanam bawang merah dalam bentuk umbi dengan pertimbangan proses tanam lebih cepat dan pertimbangan lain belum mempunyai pengalaman kalau proses tanam melalui biji.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022