Cobalah mengingat fabel yang mewarnai masa kecil kita, pasti ada binatang-binatang yang selalu kebagian peran jahat. Di dunia nyata pun ada hewan-hewan yang dapat cap buruk, dan sontak membuat orang lari terbirit-birit ketika hewan itu muncul di hadapan.
Hewan-hewan yang dicap menyeramkan itulah yang menjadi tokoh utama dari film animasi "The Bad Guys" arahan sutradara Pierre Perifel.
Para makhluk yang disegani manusia ini membentuk geng penjahat yang terdiri dari Wolf si serigala (Sam Rockwell), Snake si ular (Marc Maron), Shark si hiu (Craig Robinson), Piranha (Anthony Ramos), Tarantula alias Webs (Awkwafina).
Setiap makhluk punya keahlian masing-masing, saling melengkapi dalam menjalankan aksi kriminal yang telah dilakukan sejak lama. Wolf adalah ketua geng yang bertugas membuat rencana dan mengeksekusinya.
Snake adalah pakar dalam membuka segala brankas. Piranha memang bertubuh kecil namun kekuatannya luar biasa. Shark adalah ahli menyamar yang bisa menipu orang-orang saat memakai kostum, mulai dari kuli bangunan sampai ibu hamil di pesta mewah.
Bahkan Shark bisa menggondol lukisan Monalisa karena dia meniru penampilan objek dalam lukisan tersebut. sementara Webs adalah peretas handal yang jago mengutak-atik komputer.
Anatomi dari tiap makhluk menjadi penentu dari keahlian mereka. Snake bisa berfungsi menjadi tali serba guna ketika mereka harus bergantung dari ketinggian, dan Webs yang punya delapan kaki tentu unggul sebagai peretas karena dia bisa menghadapi delapan keyboard dalam satu waktu.
"The Bad Guys" sejak lama sudah ditakuti orang-orang karena punya penampilan yang menyeramkan. Lagipula, mengutip Wolf, nama baik serigala juga sudah tercoreng karena sepertinya tak ada cerita-cerita binatang yang memberikan kesan baik mengenai binatang itu. Wujud seram Snake juga membuatnya tak punya teman sejak kecil.
Daripada repot-repot berbuat baik, mereka memilih untuk bersenang-senang mencuri berbagai harta benda di kota sampai menjadi buronan. Tapi sepandai-pandai tupai melompat, suatu waktu dia akan jatuh juga. "The Bad Guys" akhirnya terciduk polisi.
Tapi Wolf tak kehabisan akal. Dia berkilah, mereka menjadi jahat karena tidak pernah diberi kesempatan untuk menebus dosa. Bukankah setiap orang butuh kesempatan kedua? Wolf meyakinkan semua orang bahwa dia dan rekan-rekannya bisa membuktikan kalau mereka adalah orang baik, asal diberi kesempatan.
Di bawah pengawasan Profesor Marmalade (Richard Ayoade), tikus Belanda super menggemaskan yang kebaikannya dianggap setara seperti Bunda Teresa, "The Bad Guys" menjalani eksperimen, sebuah rehabilitasi untuk membuktikan mereka bisa berubah jadi makhluk-makhluk bermoral yang tak perlu ditakuti dunia.
Eksperimen itu memberikan angin segar dalam hidup Wolf yang selalu memilih jalan kegelapan. Tanpa disadari, ada getaran-getaran positif yang menggetarkan sanubarinya setelah berbuat baik. Mendapatkan kepercayaan, memiliki tempat di tengah masyarakat dan kepuasan bisa memberikan manfaat untuk sekitar ternyata jadi hal yang selama ini dia inginkan.
Tapi perubahan itu justru mengancam persahabatannya dengan Snake, Shark, Piranha dan Webs. Ketika muncul sosok baru yang ternyata jauh lebih jahat, Wolf harus memilih instingnya untuk berubah jadi baik, atau mempertahankan hubungannya dengan anggota The Bad Guys lain.
"The Bad Guys" adalah tontonan semua umur yang ringan dan menyenangkan, termasuk untuk orang dewasa. Aksi-aksi Wolf dan teman-temannya di tengah usaha pencurian membuat kita seakan sedang menonton "Ocean's 8" atau James Bond, hanya saja dalam versi kartun. Sebagai pengganti ketegangan, yang muncul adalah adegan-adegan mengundang tawa.
Film ini berjalan dengan tempo yang cepat sehingga tidak membosankan. Perkenalan tiap karakter dibuat efisien lewat adegan-adegan kilas balik yang mengocok perut. Untuk mengimbangi hewan-hewan yang dicap mengerikan, penonton juga akan disuguhi visual hewan menggemaskan yang biasanya populer sebagai piaraan di rumah.
Film ini menyiratkan pesan untuk tidak menilai sesuatu berdasarkan tampangnya. Mereka yang berwajah sangar belum tentu bersifat garang. Kalau pun memang ada sifat yang menyebalkan, pasti ada penyebabnya. "The Bad Guys" menjadi pengingat bahwa selalu ada bunga kebaikan dalam setiap orang yang dapat tumbuh berkembang selama ada kesempatan. "The Bad Guys" mulai tayang pada 25 Maret 2022.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022
Hewan-hewan yang dicap menyeramkan itulah yang menjadi tokoh utama dari film animasi "The Bad Guys" arahan sutradara Pierre Perifel.
Para makhluk yang disegani manusia ini membentuk geng penjahat yang terdiri dari Wolf si serigala (Sam Rockwell), Snake si ular (Marc Maron), Shark si hiu (Craig Robinson), Piranha (Anthony Ramos), Tarantula alias Webs (Awkwafina).
Setiap makhluk punya keahlian masing-masing, saling melengkapi dalam menjalankan aksi kriminal yang telah dilakukan sejak lama. Wolf adalah ketua geng yang bertugas membuat rencana dan mengeksekusinya.
Snake adalah pakar dalam membuka segala brankas. Piranha memang bertubuh kecil namun kekuatannya luar biasa. Shark adalah ahli menyamar yang bisa menipu orang-orang saat memakai kostum, mulai dari kuli bangunan sampai ibu hamil di pesta mewah.
Bahkan Shark bisa menggondol lukisan Monalisa karena dia meniru penampilan objek dalam lukisan tersebut. sementara Webs adalah peretas handal yang jago mengutak-atik komputer.
Anatomi dari tiap makhluk menjadi penentu dari keahlian mereka. Snake bisa berfungsi menjadi tali serba guna ketika mereka harus bergantung dari ketinggian, dan Webs yang punya delapan kaki tentu unggul sebagai peretas karena dia bisa menghadapi delapan keyboard dalam satu waktu.
"The Bad Guys" sejak lama sudah ditakuti orang-orang karena punya penampilan yang menyeramkan. Lagipula, mengutip Wolf, nama baik serigala juga sudah tercoreng karena sepertinya tak ada cerita-cerita binatang yang memberikan kesan baik mengenai binatang itu. Wujud seram Snake juga membuatnya tak punya teman sejak kecil.
Daripada repot-repot berbuat baik, mereka memilih untuk bersenang-senang mencuri berbagai harta benda di kota sampai menjadi buronan. Tapi sepandai-pandai tupai melompat, suatu waktu dia akan jatuh juga. "The Bad Guys" akhirnya terciduk polisi.
Tapi Wolf tak kehabisan akal. Dia berkilah, mereka menjadi jahat karena tidak pernah diberi kesempatan untuk menebus dosa. Bukankah setiap orang butuh kesempatan kedua? Wolf meyakinkan semua orang bahwa dia dan rekan-rekannya bisa membuktikan kalau mereka adalah orang baik, asal diberi kesempatan.
Di bawah pengawasan Profesor Marmalade (Richard Ayoade), tikus Belanda super menggemaskan yang kebaikannya dianggap setara seperti Bunda Teresa, "The Bad Guys" menjalani eksperimen, sebuah rehabilitasi untuk membuktikan mereka bisa berubah jadi makhluk-makhluk bermoral yang tak perlu ditakuti dunia.
Eksperimen itu memberikan angin segar dalam hidup Wolf yang selalu memilih jalan kegelapan. Tanpa disadari, ada getaran-getaran positif yang menggetarkan sanubarinya setelah berbuat baik. Mendapatkan kepercayaan, memiliki tempat di tengah masyarakat dan kepuasan bisa memberikan manfaat untuk sekitar ternyata jadi hal yang selama ini dia inginkan.
Tapi perubahan itu justru mengancam persahabatannya dengan Snake, Shark, Piranha dan Webs. Ketika muncul sosok baru yang ternyata jauh lebih jahat, Wolf harus memilih instingnya untuk berubah jadi baik, atau mempertahankan hubungannya dengan anggota The Bad Guys lain.
"The Bad Guys" adalah tontonan semua umur yang ringan dan menyenangkan, termasuk untuk orang dewasa. Aksi-aksi Wolf dan teman-temannya di tengah usaha pencurian membuat kita seakan sedang menonton "Ocean's 8" atau James Bond, hanya saja dalam versi kartun. Sebagai pengganti ketegangan, yang muncul adalah adegan-adegan mengundang tawa.
Film ini berjalan dengan tempo yang cepat sehingga tidak membosankan. Perkenalan tiap karakter dibuat efisien lewat adegan-adegan kilas balik yang mengocok perut. Untuk mengimbangi hewan-hewan yang dicap mengerikan, penonton juga akan disuguhi visual hewan menggemaskan yang biasanya populer sebagai piaraan di rumah.
Film ini menyiratkan pesan untuk tidak menilai sesuatu berdasarkan tampangnya. Mereka yang berwajah sangar belum tentu bersifat garang. Kalau pun memang ada sifat yang menyebalkan, pasti ada penyebabnya. "The Bad Guys" menjadi pengingat bahwa selalu ada bunga kebaikan dalam setiap orang yang dapat tumbuh berkembang selama ada kesempatan. "The Bad Guys" mulai tayang pada 25 Maret 2022.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022