Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Bangka tengah resmi dikukuhkan bersamaan dengan digelarnya rekonsiliasi percepatan penurunan angka stunting, sebagai upaya pemerintah daerah menurunkan angka stunting didaerah itu.
"Melalui kegiatan rekonsiliasi dan pengumuman TPPS ini kita meningkatkan komitmen pemerintah daerah dan mitra kerja dalam pelaksanaan percepatan penurunan stunting," kata Kepala BKKBN Babel, Fazar Supriadi, di Koba Bangka tengah, Selasa.
Fazar mengatakan, kegiatan rekon & pengukuhan TPPS ini bertujuan untuk menyamakan persepsi dan menyusun rumusan strategi pelaksanaan program dan kegiatan prioritas bangga kencana dalam mendukung upaya pencapaian agenda pembangunan nasional dalam RPJMN 2019-2024.
"Tersusunnya rencana kerja/rencana aksi dalam pencapaian kegiatan
prioritas program bangga kencana tahun 2022 dan percepatan penurunan stunting dan mengoptimalisasi pemanfaatan hasil Pendataan Keluarga 2021 sebagai basis data pencapaian sasaran kinerja dan penurunan angka
stunting," ujarnya.
Fazar menambahkan, mereka anggota TPPS setelah di kukuhkan ini akan segera menggelar rapat untuk membahas anggaran di masing-masing dinas karena setiap dinas punya anggaran untuk stunting, adanya tim ini dapat lebih mudah dan cepat untuk kita mengfekar kegiatan yang bertiga mempercepat penurunan stunting," ujarnya.
Untuk wilayah yang difokuskan dalam penurunan angka stunting yakni Desa Sungai selan Kabupaten Bangka tengah yang kasus stuntingnya cukup tinggi dibanding beberapa desa lainnya.
"Fokus awal kita di kabupaten dan desa yang tinggi kasus stunting, setelah bangka barat, belitung timur dan bangka tengah peringkat ketiga tertinggi kasus stunting, apalagi daerah sungai selan," ujarnya.
Oleh karena itu Fazar berharap TPPS ini segera bergerak melakukan rapat intern untuk konsolidasi dan dapat mendampingi kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk penurunan stunting.
""Target dari provinsi di 2022 bangka tengah harus mencapai 16,63 persen dari tahun 2021 kemarin masih di 20 persen. Secara bertahap akan kita turunkan karena di 2024 nanti kasus stunting kita harus sudah10,38 persen. Kota akan terus melihat perkembangan di setiap kabupaten selama waktu berjalan ini akan kita pantau terus dilapangan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022
"Melalui kegiatan rekonsiliasi dan pengumuman TPPS ini kita meningkatkan komitmen pemerintah daerah dan mitra kerja dalam pelaksanaan percepatan penurunan stunting," kata Kepala BKKBN Babel, Fazar Supriadi, di Koba Bangka tengah, Selasa.
Fazar mengatakan, kegiatan rekon & pengukuhan TPPS ini bertujuan untuk menyamakan persepsi dan menyusun rumusan strategi pelaksanaan program dan kegiatan prioritas bangga kencana dalam mendukung upaya pencapaian agenda pembangunan nasional dalam RPJMN 2019-2024.
"Tersusunnya rencana kerja/rencana aksi dalam pencapaian kegiatan
prioritas program bangga kencana tahun 2022 dan percepatan penurunan stunting dan mengoptimalisasi pemanfaatan hasil Pendataan Keluarga 2021 sebagai basis data pencapaian sasaran kinerja dan penurunan angka
stunting," ujarnya.
Fazar menambahkan, mereka anggota TPPS setelah di kukuhkan ini akan segera menggelar rapat untuk membahas anggaran di masing-masing dinas karena setiap dinas punya anggaran untuk stunting, adanya tim ini dapat lebih mudah dan cepat untuk kita mengfekar kegiatan yang bertiga mempercepat penurunan stunting," ujarnya.
Untuk wilayah yang difokuskan dalam penurunan angka stunting yakni Desa Sungai selan Kabupaten Bangka tengah yang kasus stuntingnya cukup tinggi dibanding beberapa desa lainnya.
"Fokus awal kita di kabupaten dan desa yang tinggi kasus stunting, setelah bangka barat, belitung timur dan bangka tengah peringkat ketiga tertinggi kasus stunting, apalagi daerah sungai selan," ujarnya.
Oleh karena itu Fazar berharap TPPS ini segera bergerak melakukan rapat intern untuk konsolidasi dan dapat mendampingi kegiatan-kegiatan yang dilakukan untuk penurunan stunting.
""Target dari provinsi di 2022 bangka tengah harus mencapai 16,63 persen dari tahun 2021 kemarin masih di 20 persen. Secara bertahap akan kita turunkan karena di 2024 nanti kasus stunting kita harus sudah10,38 persen. Kota akan terus melihat perkembangan di setiap kabupaten selama waktu berjalan ini akan kita pantau terus dilapangan," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022