Pangkalpinang (Antara Babel) - Balai Karantina Pertanian Pangkalpinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, mengimbau masyarakat lebih selektif memilih hewan kurban dengan memastikan kondisi kesehatannya.

"Hewan kurban harus sehat, gemuk, kaki tidak boleh pincang, jantan, dan telinga tidak boleh sobek, tanduk tidak boleh patah serta tidak boleh dikebiri," kata Kepala Balai Karantina Pertanian Pangkalpinang Yulianto Setiawan di Pangkalpinang, Senin.

Ia mengatakan masyarakat harus bisa melihat ciri-ciri fisik dan peka dengan kondisi kandang atau tempat pemeliharaan hewan kurban sapi maupun kambing.

"Masyarakat juga harus memperhatikan lokasi penjualannya, memastikan hewan memenuhi standar aman, sehat, utuh dan halal (ASUH). Konsumen dapat memilih dengan memperhatikan kondisi fisik hewan haruslah terlihat sehat," katanya.

Menurut dia secara kasat mata hewan yang sehat dapat dilihat dari kelincahannya dan tidak menyendiri.

"Biasanya hewan jantan yang sehat suka melakukan aktivitas alamiahnya seperti saling menaiki, memiliki mata yang cerah, kulit tidak kusam, anusnya tidak ada diare," ujarnya.

Selain itu, kata dia, hal yang perlu diperhatikan sebelum melakukan penyembelihan, hewan kurban dipuasakan sehari sebelumnya dalam kondisi tetap diberi minum dengan tujuan memudahkan pembersihan dan memperlancar aliran darah.

"Kita sudah melakukan pengecekan terhadap hewan kurban, baik izin maupun pengecekan kondisi sapi, namun tetap saja masyarakat harus tetap jeli karena ditakutkan adanya pemasukan hewan secara ilegal," ucapnya.

Pewarta: Septi Artiana

Editor : Mulki


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015