Koba (Antara Babel) - Pendapatan daerah dari Balai Benih Ikan Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Bangka Belitung sejak tiga bulan terakhir macet total, karena penjualan bibit dihentikan selama musim kemarau.
"Sejak musim kemarau, BBI tidak memproduksi bibit karena kolam mengalami kekeringan akibat musim kemarau sehingga tidak menghasilkan uang untuk disetor sebagai pedapatan daerah," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Bangka Tengah, Deddy Muchdiyat di Koba, Selasa.
Ia menjelaskan, selama ini BBI melakukan penjualan bibit ikan kepada masyarakat dengan rata-rata pendapatan sekitar Rp4 juta lebih setiap bulan.
"Namun dalam beberapa bulan terakhir BBI tidak lagi ada pendapatan karena penjualan bibit ikan air tawar dihentikan sementara selama musim kemarau," ujarnya.
Ia menjelaskan, kondisi BBI sekarang ini sudah tidak memungkinkan untuk melakukan pembibitan karena pasokan air dari sumber air baku mengalami kekeringan akibat musim kemarau.
"Sekarang upaya kami adalah menyelamatkan induk ikan ke kolam inti dengan mengambil air secara manual agar induk ikan tidak mati," ujarnya.
Ia mengakui, pasokan air untuk BBI bersumber dari kolam air baku tadah hujan yang mengalami kekeringan saat musim kemarau.
"Namun kami sudah melakukan langkah antisipasi agar BBI tidak kering saat musim kemarau dengan membangun kolam artesis, pada 2016 BBI sudah aman," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015
"Sejak musim kemarau, BBI tidak memproduksi bibit karena kolam mengalami kekeringan akibat musim kemarau sehingga tidak menghasilkan uang untuk disetor sebagai pedapatan daerah," kata Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan Bangka Tengah, Deddy Muchdiyat di Koba, Selasa.
Ia menjelaskan, selama ini BBI melakukan penjualan bibit ikan kepada masyarakat dengan rata-rata pendapatan sekitar Rp4 juta lebih setiap bulan.
"Namun dalam beberapa bulan terakhir BBI tidak lagi ada pendapatan karena penjualan bibit ikan air tawar dihentikan sementara selama musim kemarau," ujarnya.
Ia menjelaskan, kondisi BBI sekarang ini sudah tidak memungkinkan untuk melakukan pembibitan karena pasokan air dari sumber air baku mengalami kekeringan akibat musim kemarau.
"Sekarang upaya kami adalah menyelamatkan induk ikan ke kolam inti dengan mengambil air secara manual agar induk ikan tidak mati," ujarnya.
Ia mengakui, pasokan air untuk BBI bersumber dari kolam air baku tadah hujan yang mengalami kekeringan saat musim kemarau.
"Namun kami sudah melakukan langkah antisipasi agar BBI tidak kering saat musim kemarau dengan membangun kolam artesis, pada 2016 BBI sudah aman," ujarnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2015