Balai Pengawasan Obat dan Makanan (BPOM) Pangkal Pinang, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, menyosialisasikan progam pasar pangan aman kepada komunitas pedagang pasar di Tanjung Pandan, Belitung. 

"Program pasar pangan aman ini kami sosialisasikan kepada dua komunitas yaitu pedagang pasar induk Tanjung Pandan dan pasar Berehun," kata Kepala Loka POM Pangkal Pinang, Tedy Wirawan di Tanjung Pandan, Senin.

Menurut dia, sosialisasi program pasar pangan aman tersebut bertujuan untuk meningkatkan pengetahuan kepada para pedagang tentang larangan penggunaan bahan berbahaya dalam makanan dan minuman.

"Sosialisasi ini menjadi bekal sehingga para pedagang dapat lebih peduli bahwa pangan yang dijualnya adalah pangan yang aman dari bahan berbahaya," ujarnya.

Dia menyebutkan, sosialisasi pasar pangan aman merupakan program nasional BPOM sama seperti program Pangan Jajanan Anak Sekolah (PJAS) dan program Desa Pangan Aman (DPA) guna memberikan jaminan keamanan pangan kepada masyarakat.

"Sosialisasi ini merupakan tahapan ketiga sebelumnya ada advokasi, bimbingan teknis kepada pengelola pasar dalam melatih mereka menggunakan "test kit" untuk melakukan pengujian sampel," katanya.

Ia menjelaskan, dari hasil pengujian sebanyak 100 sampel di pasar Tanjung Pandan masih ditemukan satu sampel yang mengandung pewarna tekstil dan empat sampel mengandung cemaran mikrobiologi.

Sedangkan hasil pengujian di Pasar Berehun terdapat tiga sampel yang mengandung cemaran mikrobiologi di atas standar yang ditetapkan.

"Sehingga program pasar pangan aman ini sebenarnya harus dilakukan secara sinergi untuk melakukan pengawasan," ujarnya.

Sementara itu, Sekretaris Daerah Kabupaten Belitung, MZ Hendra Caya di Tanjung Pandan, Senin menilai sosialisasi program pasar pangan penting dilakukan kepada para pedagang.

"Karena pasar pangan ini untuk melindungi pangan yang dijual dan dikonsumsi oleh masyarakat tetap aman dan terlindungi dari bahan berbahaya," katanya.

Selain itu, lanjut Sekda, sebagai daerah pariwisata maka pasar pangan sangat dibutuhkan guna menjamin rasa kepercayaan wisatawan yang berkunjung.

"Karena mereka (wisatawan) tidak hanya menikmati keindahan alam saja namun juga menikmati kuliner, sehingga pangan yang aman dari bahan berbahaya cukup penting untuk memberikan kepercayaan kepada wisatawan," ujarnya.

Pewarta: Apriliansyah

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022