Hkm Seberang Bersatu berharap pelaksanaan program Pemulihan Ekonomi Nasional (PEN) mangrove oleh Badan Restorasi Gambut dan Mangrove Nasional (BRGM) di Belitung, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, dapat kembali berjalan dikarenakan membantu pemulihan ekonomi masyarakat setelah terdampak pandemi COVID-19.
"Kami berharap program PEN mangrove oleh BRGM pada tahun ini dapat kembali berjalan seperti tahun lalu karena dirasakan sangat membantu perekonomian masyarakat," kata Ketua Hkm Seberang Bersatu, Marwandi di Tanjung Pandan, Jumat.
Dia menilai, program PEN mangrove tersebut sangat membantu pemulihan ekonomi nelayan dan masyarakat pesisir setelah terkena dampak pandemi COVID-19.
"Sangat disayangkan jika program ini terhenti, karena di satu sisi membantu pemulihan ekonomi masyarakat sedangkan di sisi lainnya sangat bermanfaat untuk pemulihan lahan kritis di pesisir pantai," ujarnya.
Dia menyebutkan, pada tahun 2021 lalu, Hkm Seberang Bersatu melaksanakan program PEN mangrove seluas 52 hektar.
Dikatakan dia, lahan kritis di pesisir wilayah itu ditanami mangrove guna mengembalikan fungsinya sebagai pelindung pantai dari hempasan gelombang laut serta menjadi tempat berkumpulnya habitat udang dan kepiting.
"Satu hektar ditanami bibit mangrove dengan jumlah yang bervariasi mulai dari 3.000 sampai 5.000 bibit," katanya.
Marwandi menambahkan, selama berjalannya program tersebut dirasakan sangat membantu perekonomian masyarakat pesisir daerah itu.
"Jumlah masyarakat yang terlibat dalam kegiatan PEN kemarin sebanyak 60-70 orang," ujarnya.
Dikatakan, jika program padat karya ini kembali bergulir pihaknya berharap dapat melibatkan sejumlah pihak sehingga program ini berjalan optimal.
"Sejumlah pihak bisa dilibatkan agar program ini benar-benar dapat berjalan dengan maksimal dan dampaknya benar-benar dirasakan oleh masyarakat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022
"Kami berharap program PEN mangrove oleh BRGM pada tahun ini dapat kembali berjalan seperti tahun lalu karena dirasakan sangat membantu perekonomian masyarakat," kata Ketua Hkm Seberang Bersatu, Marwandi di Tanjung Pandan, Jumat.
Dia menilai, program PEN mangrove tersebut sangat membantu pemulihan ekonomi nelayan dan masyarakat pesisir setelah terkena dampak pandemi COVID-19.
"Sangat disayangkan jika program ini terhenti, karena di satu sisi membantu pemulihan ekonomi masyarakat sedangkan di sisi lainnya sangat bermanfaat untuk pemulihan lahan kritis di pesisir pantai," ujarnya.
Dia menyebutkan, pada tahun 2021 lalu, Hkm Seberang Bersatu melaksanakan program PEN mangrove seluas 52 hektar.
Dikatakan dia, lahan kritis di pesisir wilayah itu ditanami mangrove guna mengembalikan fungsinya sebagai pelindung pantai dari hempasan gelombang laut serta menjadi tempat berkumpulnya habitat udang dan kepiting.
"Satu hektar ditanami bibit mangrove dengan jumlah yang bervariasi mulai dari 3.000 sampai 5.000 bibit," katanya.
Marwandi menambahkan, selama berjalannya program tersebut dirasakan sangat membantu perekonomian masyarakat pesisir daerah itu.
"Jumlah masyarakat yang terlibat dalam kegiatan PEN kemarin sebanyak 60-70 orang," ujarnya.
Dikatakan, jika program padat karya ini kembali bergulir pihaknya berharap dapat melibatkan sejumlah pihak sehingga program ini berjalan optimal.
"Sejumlah pihak bisa dilibatkan agar program ini benar-benar dapat berjalan dengan maksimal dan dampaknya benar-benar dirasakan oleh masyarakat," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022