Pemerintah Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Kepulauan Bangka Belitung, berupaya meningkatkan kompetensi dan kemampuan bisnis pelaku usaha getas di Desa Kurau Barat untuk mendukung perekonomian daerah.
"Saat ini tercatat sebanyak 37 usaha industri kecil menengah yang secara rutin memproduksi aneka produk getas dengan cita rasa yang berbeda pula," kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan UMKM Bangka Tengah, Ali Imron di Koba, Minggu.
Produk getas yang dikembangkan para pelaku usaha di Desa Kurau Barat merupakan produk makanan ringan jenis kerupuk yang berbahan baku dari ikan, dan sering dijadikan produk oleh-oleh.
"Mereka sudah menggeluti usaha tersebut selama 10 tahun lebih, perlu kita bantu bagaimana cara mengembangkan produknya secara profesional dengan manajemen usaha lebih profesional pula," katanya.
Oleh karena itu, pihaknya menempatkan satu penyuluh khusus untuk mendampingi 37 pelaku usaha tersebut agar kegiatan bisnis mereka bisa berkembang lebih baik.
"Penyuluh itu membantu bagaimana mengemas produk, pangsa pasar, manajemen dan pola pemasaran," katanya
Menurut Ali Imron, sebanyak 37 usaha getas di Kurau Barat itu mampu menyerap sebanyak 277 tenaga kerja yang rata-rata adalah kalangan ibu rumah tangga.
"Uang berputar dari penjualan produk dari 37 usaha getas itu mencapai Rp793,7 juta," kata Ali Imron.
Salah seorang pelaku usaha getas Desa Kurau Barat Kasmin mengatakan dukungan pemerintah daerah cukup tinggi terhadap usaha yang saat ini digelutinya.
"Bahkan bantuan terus digulirkan kepada pelaku usaha getas, namun kendala kami saat ini adalah kondisi harga minyak goreng yang masih tinggi dan ketersediaan air bersih," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022
"Saat ini tercatat sebanyak 37 usaha industri kecil menengah yang secara rutin memproduksi aneka produk getas dengan cita rasa yang berbeda pula," kata Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan dan UMKM Bangka Tengah, Ali Imron di Koba, Minggu.
Produk getas yang dikembangkan para pelaku usaha di Desa Kurau Barat merupakan produk makanan ringan jenis kerupuk yang berbahan baku dari ikan, dan sering dijadikan produk oleh-oleh.
"Mereka sudah menggeluti usaha tersebut selama 10 tahun lebih, perlu kita bantu bagaimana cara mengembangkan produknya secara profesional dengan manajemen usaha lebih profesional pula," katanya.
Oleh karena itu, pihaknya menempatkan satu penyuluh khusus untuk mendampingi 37 pelaku usaha tersebut agar kegiatan bisnis mereka bisa berkembang lebih baik.
"Penyuluh itu membantu bagaimana mengemas produk, pangsa pasar, manajemen dan pola pemasaran," katanya
Menurut Ali Imron, sebanyak 37 usaha getas di Kurau Barat itu mampu menyerap sebanyak 277 tenaga kerja yang rata-rata adalah kalangan ibu rumah tangga.
"Uang berputar dari penjualan produk dari 37 usaha getas itu mencapai Rp793,7 juta," kata Ali Imron.
Salah seorang pelaku usaha getas Desa Kurau Barat Kasmin mengatakan dukungan pemerintah daerah cukup tinggi terhadap usaha yang saat ini digelutinya.
"Bahkan bantuan terus digulirkan kepada pelaku usaha getas, namun kendala kami saat ini adalah kondisi harga minyak goreng yang masih tinggi dan ketersediaan air bersih," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022