Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia (HAKLI) Bangka Provinsi Kepulauan Bangka Belitung ikut berpartisipasi kegiatan Hari Kesehatan Nasional (HKN) ke-58 yang digelar Dinas Kesehatan setempat.

"Kami ikut berpartisipasi kegiatan HKN - ke 58 yang di pusatkan di Pantai Tikus Emas dengan berbagai jenis lomba yang diselenggarakan pihak panitia," kata Ketua HAKLI Bangka Boy Yandra di Sungailiat, Rabu.

Partisipasi HAKLI dalam HKN ke-58 merupakan bagian penting sebagai organisasi membidangi kesehatan lingkungan masyarakat sekaligus mitra pemerintah.

"HAKLI Bangka ikut senam bersama, lomba nasi tumpeng dan mengikuti makan buah sehat bersama dengan Bupati, Wakil Bupati, Sekda Bangka ,sejumlah pejabat daerah dan pegawai dinas kesehatan," kata Boy Yandra.

HAKLI Bangka kata dia, tidak hanya menjalan tugas sesuai fungsinya namun juga berpartisipasi kegiatan terkait dunia kesehatan seperti HKN tahun ini.

"Saya berharap dengan HKN ke 58, dapat memotivasi Dinas Kesehatan untuk terus bangkit melakukan inovasi dalam rangka pelayanan dan penanggulangan berbagai macam penyakit," jelas dia.

Dia memberikan apresiasi kepada Dinas Kesehatan yang sukses menggelar HKN ke - 58 termasuk juga pemberian penghargaan bagi desa dan kelurahan di daerah itu yang dinyatakan sudah Open Defecation Free (ODF) atau tidak membuang air besar sembarangan.
 
Ketua HAKLI Bangka Boy Yandra saat memberikan edukasi pencegahan DBD bagi pelajar SLTP (babel.antaranews.com)

Berdasarkan data, dari 62 desa di Kabupaten Bangka tercatat hanya empat desa  dan satu dari 19 kelurahan yang belum mencapai ODF. Diharapkan tahun 2022 baik wilayah desa maupun kelurahan yang belum ODF segera dapat tercapai sasaran semua sudah ODF.

Mengantisipasi penyebaran kasus DBD saat musim penghujan, kata Boy Yandra, HAKLI dengan masih memberikan edukasi pencegahan kepada masyarakat dan pelajar tingkat SMP dan SMA sederajat.

"Musim penghujan seperti sekarang sangat rawan munculnya berbagai penyakit terutama DBD, masyarakat harus benar - benar memperhatikan kebersihan lingkungan," jelasnya.

Menurutnya, pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dengan cara melakukan pola 3 M plus merupakan langkah efektif mencegah penyebaran DBD di lingkungan masyarakat.

Masyarakat harus rutin menguras penampungan air seperti bak mandi, kendi, drum dan tempat penampungan air lainnya. Menutup atau mengubur barang bekas yang dapat berpotensi menjadi sarang nyamuk atau memanfaatkan kembali limbah barang bekas yang bernilai ekonomis.
 

Pewarta: Kasmono

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022