Kepala Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia (BNN RI) Komjen Pol. Petrus Reinhard Golose mengimbau kepada generasi muda untuk tidak menggunakan narkotika hanya karena ingin terlihat keren.
"Jadi, imbauan saya, Anda keren, tidak perlu menggunakan narkotika," kata Petrus kepada wartawan di Kantor BNN RI, Jakarta, Kamis.
Petrus mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil penelitian pihaknya, sebagian besar generasi muda yang menggunakan narkotika diakibatkan oleh adanya peer pressure atau tekanan dari rekan sebaya.
Peer pressure dapat diartikan sebagai tekanan yang diperoleh seseorang untuk melakukan hal yang sama seperti orang lain pada usia dan kelompok sosial tertentu agar disukai atau dihargai. Hal inilah, bagi Petrus, yang mengakibatkan anak-anak muda terjerat narkotika.
"Jadi, anak-anak muda ini akan merasa bahwa mereka itu jagoan, dia merasa hebat, kalau dia menggunakan narkotika. Jadi, paling banyak karena ajakan teman, kemudian sesudah itu baru nanti masuk bandar-bandar kecil narkotika ini untuk menjual narkotika," ucap Petrus.
Oleh karena itu, Petrus mengingatkan bahwa tidak perlu menggunakan narkotika untuk terlihat keren.
Sebelumnya, dalam konferensi pers, Petrus memaparkan bahwa untuk membentengi para remaja dari narkoba, BNN melakukan pencegahan di lingkungan pendidikan melalui pengembangan kemampuan 34 SMP dan SMA sederajat agar secara mandiri melatih soft skill anak didiknya.
"Dan tahun ini, kemandirian tersebut telah menyentuh 4.590 siswa. Dalam bersosial dan berkomunitas, 1.730 remaja dari berbagai komunitas dibekali kemampuan dalam mengenal diri dan memengaruhi teman sebayanya untuk menolak narkoba," tutur Petrus.
Tindakan ini merupakan bagian dari strategi soft power approach yang meliputi bidang pencegahan, pemberdayaan masyarakat, dan rehabilitasi.
Selain strategi soft power approach juga terdapat strategi hard power approach yang berorientasi pada pemberantasan jaringan sindikat narkotika, serta strategi smart power approach yang meliputi pemanfaatan teknologi informasi dan riset dalam mendukung upaya perang melawan narkotika.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022
"Jadi, imbauan saya, Anda keren, tidak perlu menggunakan narkotika," kata Petrus kepada wartawan di Kantor BNN RI, Jakarta, Kamis.
Petrus mengungkapkan bahwa berdasarkan hasil penelitian pihaknya, sebagian besar generasi muda yang menggunakan narkotika diakibatkan oleh adanya peer pressure atau tekanan dari rekan sebaya.
Peer pressure dapat diartikan sebagai tekanan yang diperoleh seseorang untuk melakukan hal yang sama seperti orang lain pada usia dan kelompok sosial tertentu agar disukai atau dihargai. Hal inilah, bagi Petrus, yang mengakibatkan anak-anak muda terjerat narkotika.
"Jadi, anak-anak muda ini akan merasa bahwa mereka itu jagoan, dia merasa hebat, kalau dia menggunakan narkotika. Jadi, paling banyak karena ajakan teman, kemudian sesudah itu baru nanti masuk bandar-bandar kecil narkotika ini untuk menjual narkotika," ucap Petrus.
Oleh karena itu, Petrus mengingatkan bahwa tidak perlu menggunakan narkotika untuk terlihat keren.
Sebelumnya, dalam konferensi pers, Petrus memaparkan bahwa untuk membentengi para remaja dari narkoba, BNN melakukan pencegahan di lingkungan pendidikan melalui pengembangan kemampuan 34 SMP dan SMA sederajat agar secara mandiri melatih soft skill anak didiknya.
"Dan tahun ini, kemandirian tersebut telah menyentuh 4.590 siswa. Dalam bersosial dan berkomunitas, 1.730 remaja dari berbagai komunitas dibekali kemampuan dalam mengenal diri dan memengaruhi teman sebayanya untuk menolak narkoba," tutur Petrus.
Tindakan ini merupakan bagian dari strategi soft power approach yang meliputi bidang pencegahan, pemberdayaan masyarakat, dan rehabilitasi.
Selain strategi soft power approach juga terdapat strategi hard power approach yang berorientasi pada pemberantasan jaringan sindikat narkotika, serta strategi smart power approach yang meliputi pemanfaatan teknologi informasi dan riset dalam mendukung upaya perang melawan narkotika.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022