Balai Karantina Pertanian (BKP) Kelas II Pangkalpinang Provinsi Kepulauan Bangka Belitung menyatakan ekspor produk pertanian selama 2022 sebanyak 113.022 ton dengan nilai ekonomi mencapai Rp1,4 triliun.

"Kinerja ekspor produk pertanian Babel 2022 naik hingga 194 persen dibandingkan tahun sebelumnya, karena permintaan pasar dunia meningkat," kata Kepala BKP Kelas II Pangkalpinang Herwintarti di Pangkalpinang, Sabtu.

Ia menjelaskan ekspor produk pertanian Provinsi Kepulauan Babel seperti lada putih, karet, palm kernel expeller, palm olein, palm stearin, cengkeh, cangkang sawit, lidi nipah, tapioka dan daun ketapang selama 2022 mencapai 113.022 ton dengan nilai ekonomi Rp1,4 triliun atau naik 194 persen dibandingkan 2021 hanya 56.353 ton dan 2020 sebanyak 103.022 ton.

"Alhamdulillah, secara global iklim ekspor komoditas pertanian hingga akhir tahun 2022 membaik dan cenderung meningkat dari berbagai produk pertanian unggulan ekspor lokal daerah ini," ujarnya.

Ia menyatakan Kementerian Pertanian melalui BKP memiliki peran dan tugas penting dalam menyukseskan program peningkatan nilai ekspor nasional, yaitu melalui Gerakan Tiga Kali Lipat Ekspor (Gratieks) untuk mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dan nasional.

"Kami melalui peningkatan pelayanan kepada masyarakat terus berupaya meningkatkan ekspor pertanian dan potensi ekspor lainnya yang masih dapat dikembangkan dan diekspos secara berkelanjutan," katanya.

Menurut dia, saat ini masih banyak potensi komoditas ekspor unggulan lokal Provinsi Bangka Belitung yang harus terus didorong seperti sarang burung walet, madu, tepung sagu, tepung tapioka, nanas, porang dan lain sebagainya.

"Sudah seharusnya potensi komoditas pertanian ini perlu diupayakan secara bersama, agar dapat menjadi komoditas unggulan ekspor bermutu tinggi sejalan dengan program Gratieks dari Kementan," katanya. 

Pewarta: Aprionis

Editor : Bima Agustian


COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2022