Pangkalpinang (Antara Babel) - Dinas Kesehatan Provinsi Kepulauan Bangka Belitung mengoptimalkan peran 500 kader juru pemantau jentik untuk menekan kasus demam berdarah dangue di daerah itu selama musim hujan.
"Jumantik lebih digiatkan memantau jentik nyamuk Aedes aegypti di lingkungannya," kata Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinkes Kepulauan Babel Bahuri ZND di Pangkalpinang, Rabu.
Ia menjelaskan 500 kader Jumantik ini juga berperan mendorong masyarakat melakukan pemberantasan sarang nyamuk secara rutin di masyarakat.
"Mudah-mudahan dengan dioptimalkannya jumantik ini dapat meningkatkan kewaspadaan dan kesiapaan masyarakat menghadapi DBD, malaria dan penyakit akibat gigitan nyamuk lainnya," ujarnya.
Menurut dia keberadaan jumantik sangat penting untuk menyebarkan informasi yang tepat dan benar tentang penanggulangan DBD kepada masyarakat.
"Mereka merupakan perpanjangan tangan pemerintah daerah dalam meningkatkan kesadaran masyarakat dalam memberantas sarang nyamuk selama musim hujan dan musim pancaroba," ujarnya.
Ia menjelaskan berdasarkan data kasus DBD Januari 2016 tercatat 40 kasus tersebar di Kabupaten Belitung 35 kasus, Kota Pangkalpinang 4 kasus dan Bangka Selatan 2 kasus.
Sementara kasus DBD di Kabupaten Bangka, Bangka Barat, Bangka Tengah dan Belitung Timur belum diketahui, karena belum adanya laporan dari Dinas Kesehatan di empat kabupaten itu.
Untuk itu, kata dia, diharapkan kepada semua kader jumantik memberikan informasi bila menemukan warga yang terkena penyakit DBD ini, agar penanggulangan penyakit ini bisa diantisipasi.
"Kami berharap seluruh pukesmas dan kepala desa untuk memantau kondisi dan situasi mengenai adanya penyakit DBD ini dan masyarakat untuk meningkatkan kebersihan agar lingkungan tetap bersih," harapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016
"Jumantik lebih digiatkan memantau jentik nyamuk Aedes aegypti di lingkungannya," kata Kabid Pengendalian Penyakit dan Penyehatan Lingkungan Dinkes Kepulauan Babel Bahuri ZND di Pangkalpinang, Rabu.
Ia menjelaskan 500 kader Jumantik ini juga berperan mendorong masyarakat melakukan pemberantasan sarang nyamuk secara rutin di masyarakat.
"Mudah-mudahan dengan dioptimalkannya jumantik ini dapat meningkatkan kewaspadaan dan kesiapaan masyarakat menghadapi DBD, malaria dan penyakit akibat gigitan nyamuk lainnya," ujarnya.
Menurut dia keberadaan jumantik sangat penting untuk menyebarkan informasi yang tepat dan benar tentang penanggulangan DBD kepada masyarakat.
"Mereka merupakan perpanjangan tangan pemerintah daerah dalam meningkatkan kesadaran masyarakat dalam memberantas sarang nyamuk selama musim hujan dan musim pancaroba," ujarnya.
Ia menjelaskan berdasarkan data kasus DBD Januari 2016 tercatat 40 kasus tersebar di Kabupaten Belitung 35 kasus, Kota Pangkalpinang 4 kasus dan Bangka Selatan 2 kasus.
Sementara kasus DBD di Kabupaten Bangka, Bangka Barat, Bangka Tengah dan Belitung Timur belum diketahui, karena belum adanya laporan dari Dinas Kesehatan di empat kabupaten itu.
Untuk itu, kata dia, diharapkan kepada semua kader jumantik memberikan informasi bila menemukan warga yang terkena penyakit DBD ini, agar penanggulangan penyakit ini bisa diantisipasi.
"Kami berharap seluruh pukesmas dan kepala desa untuk memantau kondisi dan situasi mengenai adanya penyakit DBD ini dan masyarakat untuk meningkatkan kebersihan agar lingkungan tetap bersih," harapnya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016