Koba (Antara Babel) - Dinas Kesehatan Kabupaten Bangka Tengah, Provinsi Bangka Belitung mencatat sepanjang 2015 terdapat dua penderita penyakit demam berdarah dengue (DBD) yang meninggal dunia.
"Pada 2015 tercatat sebanyak 86 kasus demam berdarah dan dua penderita dilaporkan meninggal dunia," kata kata Kepala Seksi Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Bangka Tengah, Zaitun di Koba, Kamis.
Ia menjelaskan penderita demam berdarah yang meninggal dunia tersebut karena terlambat dilakukan pertolongan pertama sementara puluhan penderita lainnya berhasil disembuhkan.
"Penyakit demam berdarah ditularkan melalui virus dengue yang dibawa oleh nyamuk, makanya warga diimbau untuk menjaga lingkungan tetap bersih agar terhindar dari DBD," ujarnya.
Ia mengatakan sosialisasi bahaya demam berdarah terus digencarkan kepada masyarakat melalui pusat kesehatan masyarakat yang tersebar di enam kecamatan daerah itu.
"Sosialisasi dan promosi kesehatan terkait bahaya penyakit demam berdarah selalu digencarkan untuk menekan angka kasus demam berdarah," ujarnya.
Ia mengatakan ketersediaan obat bagi penderita demam berdarah cukup tersedia di sejumlah Puskesmas dan rumah sakit.
"Kami mengimbau kepada masyarakat dapat mencegah penyakit demam berdarah karena mencegah itu lebih baik daripada mengobati," ujarnya.
Ia mengajak masyarakat untuk membiasakan diri hidup sehat dengan menjaga lingkungan tetap bersih sehingga dapat mencegah perkembang biakan nyamuk pembawa penyakit DBD.
"Satu cara untuk menekan angka kasus DBD adalah dimulai dari masyarakat dengan membiasakan diri hidup bersih," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016
"Pada 2015 tercatat sebanyak 86 kasus demam berdarah dan dua penderita dilaporkan meninggal dunia," kata kata Kepala Seksi Pengendalian Penyakit pada Dinas Kesehatan Bangka Tengah, Zaitun di Koba, Kamis.
Ia menjelaskan penderita demam berdarah yang meninggal dunia tersebut karena terlambat dilakukan pertolongan pertama sementara puluhan penderita lainnya berhasil disembuhkan.
"Penyakit demam berdarah ditularkan melalui virus dengue yang dibawa oleh nyamuk, makanya warga diimbau untuk menjaga lingkungan tetap bersih agar terhindar dari DBD," ujarnya.
Ia mengatakan sosialisasi bahaya demam berdarah terus digencarkan kepada masyarakat melalui pusat kesehatan masyarakat yang tersebar di enam kecamatan daerah itu.
"Sosialisasi dan promosi kesehatan terkait bahaya penyakit demam berdarah selalu digencarkan untuk menekan angka kasus demam berdarah," ujarnya.
Ia mengatakan ketersediaan obat bagi penderita demam berdarah cukup tersedia di sejumlah Puskesmas dan rumah sakit.
"Kami mengimbau kepada masyarakat dapat mencegah penyakit demam berdarah karena mencegah itu lebih baik daripada mengobati," ujarnya.
Ia mengajak masyarakat untuk membiasakan diri hidup sehat dengan menjaga lingkungan tetap bersih sehingga dapat mencegah perkembang biakan nyamuk pembawa penyakit DBD.
"Satu cara untuk menekan angka kasus DBD adalah dimulai dari masyarakat dengan membiasakan diri hidup bersih," katanya.
COPYRIGHT © ANTARA News Bangka Belitung 2016